Ajengan Daden Sukendar Ditetapkan sebagai Koordinator Kader Penggerak NU Sukabumi Raya
Bandung, NU Online Jabar
Ajengan Daden Sukendar ditetapkan sebagai Koordinator Kader Penggerak NU Kabupaten dan Kota Sukabumi Sukabumi pada silaturahim para Kader Penggerak NU se-Sukabumi di kantor PCNU Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/5).
Daden yang merupakan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PCNU Kabupaten Sukabumi. Lembaga yang dipimpinnya itu mendapatkan amanat sebagai leading sector pengkaderan NU di Sukabumi yang diputuskan melalui Raker PCNU Kabupaten Sukabumi.
“Tugasnya untuk memperkuat dan meningkatkan SDM NU di lingkungan PCNU Kabupaten Sukabumi serta ditugaskan untuk melakukan akselerasi pengkaderan di lingkungan PCNU Kabupaten Sukabumi,” ungkap ajengan muda yang akrab disapa Kang Dasuk ini.
Setelah didaulat menjadi koordinator, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Sukabumi ini mengajak seluruh Kader Penggerak NU di Sukabumi Raya untuk terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik sebagai khadim (pelayan) ulama dan umat di tengah-tengah masyarakat.
Dengan seperti itu, lanjut lulusan Pondok Pesantren Al-Masthuriyah dan Kepala Sekolah SMK Ma'arif NU Alfathonah ini, eksistensi NU semakin terasa manfaatnya.
“Mau tak mau kita harus meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan Nahdlatul Ulama Sukabumi Raya untuk menyongsong an-nahdlah ats-tsaniyah (kebangkitan kedua) yang akan berlangsung setelah 2026 dan itu hanya 5 tahun lagi,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi KH Muhammad Ansori Fudoli menyampaikan amanat kepada Lakpesdam untuk menjadi perekat bagi setiap lembaga di lingkungan PCNU Kabupaten Sukabumi.
“Lakpesdam harus tulus ikhlas dalam melaksanakan amanah raker PCNU untuk mengawal dan melakukan akselerasi proses kaderisasi di lingkungan PCNU Sukabumi Raya, khususnya di Kabupaten Sukabumi,” katanya.
Salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Sunanul Huda ini menyampaikan agar dalam melakukan syiar Islam Aswaja an-nahdliyah di tengah-tengah masyarakat harus bersama-sama (berjamaah) dan merangkul semua kalangan Nahdliyyin tanpa melihat latar belakang partai politik dan profesi.
Hal itu perlu dilakukan, lanjut putra kiai karismatik Jampang Kulon KH Ahmad Fudloli ini, mengingat Nahdliyin memiliki latar belakang yang beragam. Untuk merajut itu semua, aktivis NU harus bisa merangkulnya dengan mengedepankan akhlakul karimah demi membesarkan Nahdlatul Ulama.
Editor: Abdullah Alawi
