• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

LPPNU Jawa Barat Inisiasi Konsorsium Percepatan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Subang

LPPNU Jawa Barat Inisiasi Konsorsium Percepatan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Subang
Ketua LPPNU Jawa Barat Johar Arifin (memegang mikrofon) didampingi Ketua LPPNU PCNU Subang saat menemui ASDA Satu Kabupaten Subang, yang didampingi Sekda Kabupaten Subang, Kepala Dinas terkait
Ketua LPPNU Jawa Barat Johar Arifin (memegang mikrofon) didampingi Ketua LPPNU PCNU Subang saat menemui ASDA Satu Kabupaten Subang, yang didampingi Sekda Kabupaten Subang, Kepala Dinas terkait

Subang, NU Online Jabar
Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Barat menginisiasi terbentuknya konsorsium percepatan pembangunan ekonomi bagi kabupaten Subang. Konsorsium ini merupakan gabungan bidang ekonomi dari berbagai lembaga dan banom di lingkungan PCNU Kabupaten Subang. 

Lembaga-lembaga yang terlibat dalam konsorsium tersebut adalah Lembaga Perekonomian PCNU, GP Ansor Bidang Ekonomi, LP Ma'arif NU Bidang Ekonomi, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU serta Majelis Wakil Cabang NU di seluruh Kecamatan Kabupaten Subang.  

Ketua LPPNU Jawa Barat Johar Arifin mengatakan, hal yang melatarbelakangi konsorsium adalah kondisi transisi masyarakat Subang yang semula agraris akan berubah menjadi industri. 

“Hal ini perlu penyiapan berbagai sendi kehidupan ekonomi masyarakat agar generasi yang akan datang mampu menghadapi perubahan di Kabupaten Subang,” katanya kepada NU Online Jabar, Selasa (6/10).  

Menurut dia, kondisi petani dalam transisi industrialisasi memiliki ciri produksi tidak stabil karena tergantung pada faktor iklim dan kewilayahan, kapasitas panen kecil karena kepemilikan lahan yg sempit, Tidak membaca peluang pasar, kurang permodalan, tidak memiliki jaringan dengan sektor hilir  atau pasar, kalah bersaing dengan tengkulak, produksi tidak stabil, permodalan, investasi dan pengadministrasian dan tidak memiliki inovasi pasar. 

Di sisi lain, lanjut Johar, kondisi industri memiliki ciri korporasi multinasional dan internasional dengan modal yang kuat, teknologi tinggi dan efisien, bahan baku mengandalkan produk pertanian dari luar Kabupaten Subang,  bahan baku dan hasil produksi memenuhi berbagai persyaratan pasar global  sehingga memicu usaha yang dinamis dan inovatif.

“Namun akses industri ke petani terhalang oleh usaha para pemasok bahan baku,” katanya.  

Ia menambahkan, pada saat ini terdapat peluang Pelabuhan Patimban, industrialisasi dan pembangunan KITS dalam infrastruktur konektivitas internasional memberikan peluang besar untuk membangun sinergitas multipihak yang memberikan peluang bagi masyarakat Nahdliyin di perdesaan untuk membangun beberapa konsep, antara lain, isu lingkungan fisik dan sosial, sumberdaya pergudangan, kemitraan petani dan industri.

Lebih lanjut ia mengatakan, peran NU dalam pembangunan SDM telah nyata dengan dinamika perkembangan pendidikan baik pesantren, madrasah, pendidikan umum dan ketrampilan serta peran sosial lainnya yang di dalamnya terdapat pemberdayaan masyarakat, khususnya Kabupaten Subang. 

“Pada era revolusi industri 4.0 peran Nahdlatul Ulama sebagai jamíyah merupakan bagian penting dalam pentahelik pembangungan kabupaten Subang, NU menjadi bagian dalam peran community dan academic yang mampu bersinergi dengan government dan industry serta media. Atas peran NU dalam pentaheliks pembangunan kontemporer  maka pada tahun 2020, PCNU Kabupaten Subang membangun program ekonomi yang mensinergitaskan multipihak dengan nama program Konsorsium Percepatan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Subang,” jelasnya. 

Editor: Abdullah Alawi 
 


Daerah Terbaru