KH Aceng Abdul Mujib: NU Harus Kompetitif dan Humanis
Garut, NU Online Jabar
Hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pandemik Covid-19 membuat kondisi aktifitas manusia dibatasi dalam ruang geraknya. Namun demikian, hal tersebut tidak menjadi hambatan bagi KH Aceng Abdul Mujib selaku A’wan PWNU Jawa Barat dalam menyuarakan nilai-nilai ke-NU-an.
Dalam hari lahir NU ke-96, Aceng Mujib sapaan akrabnya meminta kepada semua pengurus NU harus aktif dalam menjalankan amanahnya, karena maju dan mundurnya NU tergantung keaktifan pengurusnya itu sendiri.
Mengingat semakin banyaknya organisasi dan faham-faham baru yang mengedapankan wadah atau bungkus ketimbang isi. Sehingga mereka yang berjumlah sedikit namun salah dan mau bersuara, mereka yang akan dikenal. Sebaliknya kita sebagai organisasi terbesar di Indonesia, bahkan di dunia walau pun benar namun diam, maka kita akan kalah.
Aceng Mujib menitip pesan kepada warga, terkhususnya pengurus NU untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) NU agar lebih kompetitif, maka eksistensi NU harus diperlihatkan dari segi profesional, keilmuan, dan integritas harus lebih ditingkatkan. Karena dengan demikian NU akan di lirik oleh semua kalangan, terutama kalangan generasi milinial dan generasi Z. Selain itu pula, dimana kondisi hari ini tidak hanya amaliah NU yang harus dijaga, namun juga kondisi sosial ekonomi sosial dan kesejahteraan masyarakat harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai amaliah NU dijaga, namun banyak masyarakat yang kelaparan, sakit dan juga miskin tidak diperhatikan oleh NU, dalam hal ini oleh pengurus NU sendiri.
Iapun mendorong semua pengurus NU untuk terlibat aktif dalam segala bidang, baik yang aktif di wilayah politik, ekonomi, kesehatan, budaya selama bertujuan untuk memberikan kemaslahatan kepada umat, namun sebaliknya jika pengurus NU memanfaatkan NU sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan pribadi, maka jangan berharap untuk mencapai tujuan tersebut kecuali kualat yang akan didapatkan.
Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi