• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 11 Mei 2024

Daerah

Ini Plus Minus Pendidikan di Masa Covid-19 dari Sisi Psikologis

Ini Plus Minus Pendidikan di Masa Covid-19 dari Sisi Psikologis
Pjj memiliki kelebihan dan kekurangan
Pjj memiliki kelebihan dan kekurangan

Bandung, NU Online Jabar
Sudah tujuh bulan, sejak medio Maret pandemic Covid-19 melumpuhkan segala aspek kehidupan mulai dari kesehatan, ekonomi, lingkungan dan tak terkecuali pendidikan. Dalam bidang pendidikan khususnya terjadi perubahan aktivitas belajar mengajar yang tadinya di kelas bertatap muka sekarang harus melakukan aktivitas pembelajaran daring (online learning). 

Praktik pendidikan daring ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak lepas pula dari banyak kritik kekecewaan para dosen/guru dan mahasiswa/siswa mulai dari soal keterbatasan internet yang belum merata, alat pembelajaran yang tidak memadai, dan bahkan kurangnya pemahaman orang tua terhadap pendidikan itu sendiri yang disinyalir dapat berdampak terhadap penurunan kualitas belajar siswa. 

Dosen Psikologi Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Hj. Betty Tresnawaty mengatakan PJJ kurang efektif.

“Munurut penelitian bagaimanapun tetap bentuk komunikasi paling efektif itu adalah secara langsung tatap muka face to face ketemu di kelas, namun saat pandemi ini tidak ada pilihan untuk menyelamatkan nyawa dan demi kesehatan ya terpaksa online,” katanya saat dihubungi, Rabu (30/9). 

Ia melanjutkan, dari sisi psikologis pengajar (dosen dan guru) pun ada positifnya, yaitu pengajar (dosen dan guru) terdorong untuk kreatif membuat modul pembelajaran jarak jauh yang menarik. 

“Tetapi ada saatnya secara psikologis jenuh dan stress ngajar dari rumah karena sambil ngurus anak-anak yang sedang PJJ juga (multitalents jadinya),” ujarnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari sisi students nya juga apalagi mayoritas merasa tertekan dengan belajar di rumah saja mengerjakan banyak tugas-tugas dari semua pengajar sehingga memicu kemarahan atau emosi tinggi. 

“Faktor psikologis lainnya seperti jenuh, bad mood, dan situasi yang tidak kondusif di rumah,” tambahnya. 

Selain itu banyak gangguan kendala lain dari system Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) misalnya faktor sinyal yang putus-putus sehingga materi tidak tertangkap, faktor server kampus yang kurang memadai, dan faktor kuota internet yang habis. 

“kalau belajar di kelas minim noise, paling suara gaduh kelas sebelah atau faktor tidak fokus beberapa orang dikarenakan ngantuk misalnya,” tutupnya.

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Abdullah Alawi


Daerah Terbaru