Kelola Organisasi Harus Seperti Kekompakan Tangan Kiri dan Kanan
Indramayu, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramyu terus mendorong seluruh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC) NU setiap kecamatan se-Kabupaten Indramayu untuk melakukan penyegaran keorganisasian, terutama bagi MWCNU yang telah habis masa khidmahnya; untuk segera menggelar konferensi.
Salah satu yang baru saja menyelenggarakan konferensi adalah MWCNU Kecamatan Karangampel. Konferensi ke-18 itu diadakan di Kompleks SMK Al-Hikmah Desa Sendang Ahad (9/8). Konferensi diikuti pengurus MWCNU dan ranting se-Kecamatan Karangampel dan perwakilan dari PCNU Indramayu.
Rais Syuriyah MWCNU Karangampel periode 2015-2020, KH Badruzzaman dalam khutbah iftitahnya berpesan agar seluruh struktural dan anggota jamiyah kompak bersatu, tidak saling bertikai untuk membesarkan Nahdlatul Ulama.
“Belajarlah dari kedua tangan kita yang saling kompak. Tangan kanan menerima uang, makanan, dan semua yang enak-enak, tangan kiri kita tak pernah iri. Tapi begitu tangan kiri gatal tangan kanan dengan sukarela menggaruk tanpa diminta. Problem kita hari ini adalah kita kurang bersatu padu membangun jamiyah Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.
Sementara, Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad dalam sambutannya berharap agar MWCNU Karangampel mampu mengejar ketertinggalan dari MWC lain.
“MWC lain sudah memiliki ambulans NU. MWCNU Karangampel belum, padahal banyak sekali orang-orang kaya dari kalangan Nahdliyin. MWC lain sudah mendahului memiliki kantor yang representatif, sementara pembangunan gedung MWCNU belum juga selesai, padahal karangampel punya banyak tokoh besar dari kalangan Nahdlatul Ulama, banyak sekolah sekolah besar dengan murid puluhan ribu,” ujar KH. Juhadi Muhammad.
Ketua PCNU menegaskan, momentum konferensi harus dijadikan tonggak kebangkitan MWCNU Karangampel untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Semua elemen lembaga dan banom bergerak bersama-sama membangun jamiyah agar lebih maju, saya yakin pengurus baru yang nanti akan terpilih, mampu melakukan semua itu,” tegasnya.
Konferensi berjalan khidmat, melalui mekanisme AHWA, terpilihlah Rais Syuriyah, KH Abdul Tolib, sedangkan saat prosesi pemilihan ketua, muncul bebrapa calon. Namun akhirnya dilakukan pengambilan suara. Pada pemilihan, H. Syihabudin yang juga merupakan Kepala Desa (Kuwu) Desa Pringgacala, mendapat suara terbanyak.
Pewarta : Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi