• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Daerah

Ceng Wahid: Pesantren  Lembaga Pendidikan Terbukti Pencetak Karakter Bangsa

Ceng Wahid: Pesantren  Lembaga Pendidikan Terbukti Pencetak Karakter Bangsa
Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid (Foto: NU Online Jabar/Salim)
Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid (Foto: NU Online Jabar/Salim)

Garut, NU Online Jabar
Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid menyatakan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang terbukti berhasil membentuk karakter bangsa. 

Sesepuh Pondok Pesantren Salaman (Fauzan 3) ini menyebutkan beberapa tokoh bangsa yang menjadi alumni dari pondok pesantren, di antaranya KH Wahid Hasyim (salah seorang perumus Pancasila), KH Saifuddin Zuhri (Menteri Agama), KH Abdurrahman Wahid (presiden ke-4 RI), KH Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI saat ini).

“Terbukti banyaknya tokoh mulai tingkat daerah sampai tingkat nasional mayoritas merupakan orang yang pernah mengenyam pendidikan pesantren,” tutur ajengan yang akrab disapa Ceng Wahid pada Haul Syaikhul Masyaikh Asy-Syaikh KH Muhammad ‘Umar Bashri ke-88, pendiri Pondok Pesantren Fauzan Sukaresmi, Garut, Sabtu (20/3).

Ceng Wahid juga menyatakan juga bahwa pesantren memiliki persatuan yang kuat, baik antarpesantren maupun dengan masyarakat, sehingga selalu eksis.

Jika pesantren tidak memiliki persatuan, kata dia, maka  akan habis ditelan zaman. Karena itulah, moto dari pesantren Fauzan sendiri yaitu sauyunan.

Ceng Wahid mengimbau kepada masyarakat agar memondokkan putra putrinya ke pesantren berbasis NU karena sekarang banyak berdiri pesantren yang memiliki paham tidak sejalan dengan cita-cita bangsa, khususnya yang tidak berakidah Ahlussunnah wal Jamaah.

“Ibu-ibu, pami gaduh murangkalih, pasantrenkeun ka pesantren NU. Kade ulah lalawora masantrenkeun murangkalih, margi seer pisan pesantren nu ngaradeuk tapi benten sareng paham urang (Ibu-ibu kalau punya anak, pesantrenkan ke pesantren NU. Jangan sembarangan memondokkan anak karena saat ini banyak pesantren bediri, tapi berbeda dengan paham kita),” tegas Ceng Wahid.

Pewarta: Muhammad Salim
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru