Cara Memimpikan Rasul Adalah Meneladani Akhlaknya
Kota Bekasi, NU OnliNe Jabar
Setelah Ranting Marga Mulya, Harapan Jaya, dan Perwira, kini giliran Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, yang menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya di Komplek Villa Indah Permai, Sabtu (19/12).
Ketua LDNU Kota Bekasi KH. Daud Hendi Ismail menyampaikan dalam ceramahnya bahwa kita mengenal Allah dan kitab suci Al-Qur’an karena Nabi Muhammad SAW. Maka sudah selayaknya kita memuliakan sang kekasih Allah dengan peringatan Maulid, walau sudah masuk Jumadil Awal.
“Ini adalah wujud syukur kita kepada Allah. Saat Iblis ditanya nabi tentang siapa yang menjadi musuhnya, nama yang pertama diucapkan iblis adalah ‘engkau, Muhammad’. Jadi, kalau ada orang tidak suka Malid, berarti temennya?” tanya Kiai Daud, yang segera disahut jamaah dengan kata ‘setan’.
Kiai jebolan Lirboyo itu juga menyinggung bahwa tidak semua orang bisa memimpikan Rasulullah. Kalau ada orang mengaku bermimpi dengan Rasul, tapi perilaku dan tutur katanya berseberangan dengan yang dicontohkan nabi, maka orang tersebut bohong.
Menurut Kiai Daud, akhlak Rasul sangat mulia. Jangankan kepada sesama muslim, terhadap non muslim pun beliau menunjukkan perangai yang santun sehingga membuat orang lain kagum. Strategi dakwah lewat suri tauladan seperti itulah yang sesungguhnya dibutuhkan para dai.
“Dulu ada pemuda non muslim menghadap Rasul, bilang pengen ikut beliau. Rasul mempersilakan anak muda itu tinggal dan makan bareng, tanpa sedikitpun mempertanyakan atau bersikap intimidatif. Karena yang dilihat pemuda itu adalah akhlak Rasul, akhirnya dia masuk Islam,” jelasnya.
Karenanya, Kiai Daud mengajak jamaah untuk mencintai Rasulullah SAW dengan cara meneladani akhlak dan melaksanakan sabda-sabdanya. Abu Lahab yang belum sempat mengucap kalimat syahadat saja mendapatkan keringanan siksa setiap hari kelahiran Rasulullah, apalagi kita yang muslim.
Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Muhyiddin