• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 14 Mei 2024

Daerah

Mahasiswa STIDKI NU Indramayu Jadi Penggerak Keagamaan di Desa

Mahasiswa STIDKI NU Indramayu Jadi Penggerak Keagamaan di Desa
Tarno di depan pengajian ibu-ibu dan pemudi (NU Online Jabar/Foto: Iing)
Tarno di depan pengajian ibu-ibu dan pemudi (NU Online Jabar/Foto: Iing)

Indramayu, NU Online Jabar
Salah satu bukti bahwa keberhasilan  Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKI NU) Indramayu sebagai kampus dakwah milik PCNU Indramayu, adalah dengan tampilnya para mahasiswa sebagai penggerak keagamaan di desanya masing-masing.

Salah satu contohnya adalah seorang mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester 7, Tarno yang sanagt aktif melakukan dakwah dan menggerakkan kegiatan keagamaan di Blok Lebiyah Desa Rancahan Kecamatan Gabuswetan, Indramayu.

Kepada NU Online Jabar, Ahad (20/12) Tarno menjelaskan, dirinya aktif sebagai Ketua Seksi Keagaam di DKM Masjid Al-Hidayah Desa Rancahan, berbagai kegiatan keagamaan sengaja ia aktifkan untuk memberikan semangat kepada warga dalam menghidupkan Syiar Islam.

“Banyak sekali kegiatan keagamaan yang dilakukan di desa Rancahan, Khususnya di blok Lebiyah RT 09 dan RT 08 Rw 04 diantaranya adalah menghidupkan shalat lima waktu secara berjamaah,  Taman Pendidikan Al-Quran/MDTA dan R, pengajian anak-anak dan menghidupkan pengajian rutin untuk masyarakat,” ungkap Tarno.

Menurut Tarno, kegiatan keagamaan adalah jalan untuk setiap insan muslim untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, karena dengan aktif mengikuti kegiatan keagamaan, maka warga masyarakat segala aktivitas dalam kehidupannya akan selalu didasarkan pada nilai-nilai agama dan dengan demikian tidak terjadi kekacauan di dalam kehidupan sehari-hari. 

“Kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) setiap hari senin sampai hari jumat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik generasi muda Desa Rancahan untuk bisa membaca Al-Qur’an dan mengerti tentang pendidikan agama Islam,” ujarnya.

“Pendidikan agama pada akhir-akhir ini sangat merosot apalagi pada tingkat generasi kanak-kanak, remaja, bahkan pada generasi orang dewasa. Maka untuk itu, kami berupaya mengembangkan kegiatan pendidikan Al-qur’an guna untuk mendidik anak-anak yang ada di Desa Rancahan supaya bisa mengerti tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an, membaca Al-qur’an dengan baik,” lanjutnya.

Tarno juga menegaskan kegiatan pengajian diikuti  seluruh elemen masyarakat yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, serta pemuda yang dilakukan setelah shalat Maghrib sampai dengan masuk waktu shalat Isya. 

“Ada pengajian dengan pembacaan Rotibul Haddad dan  pengajian khusus untuk ibu-ibu dan remaja putri yang biasa dilakukan pada siang hari jam 09.00 WIB. Itulah beberapa kegiatan di bidang keagamaan yang ada di Desa Rancahan,” ujarnya.

“Saya selaku mahasiswa STIDKI NU memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong masyarakat aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan,” terangnya.

Tujuan kami adalah untuk menjadikan masyarakat Desa Rancahan lebih memahami tentang ilmu agama Islam. Mempelajari Ilmu agama Islam sangatlah penting mengingat praktek ibadah yang dilakukan tidak akan diterima oleh Allah bila tidak didasari oleh ilmu pengetahuan yang benar,” pungkasnya.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Muhyiddin


Editor:

Daerah Terbaru