Budi Daya Cabe, Ikhtiar Cetak Wirausaha Santri Pesantren Bahrul Ulum Ciamis
Ciamis, NU Online Jabar
Santri yang mondok di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Desa Sukanagara Kecamatan Jatinagara Kabupaten Ciamis yang diasuh KH Heri Heryanto kini punya aktivitas baru, yaitu bercocok tanam.
KH Heri menyampaikan upaya ini untuk menjawab kebutuhan penguatan ekonomi melalui penciptaan wirausaha baru termasuk wirausaha santri. Lulusan pondok pesantren harus didroong orientasinya agar tidak hanya menjadi ajengan ketika pulang dari Pondok Pesantren, tetapi juga dapat mengembangkan usaha sebagaimana kompetensi yang dimiliki.
‘’Alhamdulilah pesantren kami mendapatkan Bantuan dana dari Bank Indonesia (BI), jika diuangkan sebersar Rp 350.000.000 pada bulan juli kemarin,” ujar KH Heri.
“Tetapi bantuan tersebut berupa alat untuk pembuatan greenhouse, benih dan Pelatihan kewirausahaan bidang pertanian,” sambungnya.
Pertanian yang dikembangkan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum adalah budi daya Cabe. Kang Heri, demikian biasa dipanggil, memilih budi daya cabe karena cabe bisa menjaga kestabilan bahan pangan di Indonesia selain mudah dirawat dan ramah lingkungan serta penjualan pun tidak susah.
“Sejauh ini Alhamdulilah kami sudah berkali-kali panen, 1 kali panen rata rata mencapai 50 kg sampai 1 kwintal per satu kali panen dengan harga 35000/kg nya,” katanya.
Usaha pertanian Pondok Pesantren Bahrul Ulum merupakan binaan Pondok Pesantren al-Ittifaq Ciwidey Bandung sehingga sangat membantu dalam proses penjagaan mutu, penjualan dan distribusi karena hasil pertaniannya dibeli langsung oleh al-Ittifaq.
Pondok Pesantren Bahrul Ulum sendiri berdiri pada Agustus 1982 dirintis oleh KH Abdurrosid dan diteruskan oleh adiknya KH Sambas. KH Heri merupakan generasi ke 3. Pondok Pesantren Bahrul Ulum mengasuh 60 orang santri putra dan putri serta 7 tenaga pengajar.
“Semoga dengan jumlah santri yang ada mereka nantinya menjadi manusia manusia yang berguan bagi Agama Nusa dan Bangsa Amiiin,” harap KH Heri.
Pewarta: Dede Rusyadi
Editor: Muhyiddin
