• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Daerah

Gus Yunan: Mari Hayati Kalimat Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun

Gus Yunan: Mari Hayati Kalimat Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun
Mujahadah NU Rawalumbu (NU Online Jabar/Foto: Syamsul Badri Islamy)
Mujahadah NU Rawalumbu (NU Online Jabar/Foto: Syamsul Badri Islamy)

Kota Bekasi, NU Online Jabar
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi menggelar mujahadah shalawat ummi di Masjid Nurul Iman, Sabtu (26/12). Mujahadah tersebut ditujukan agar jamaah senantiasa membersihkan diri dari nafsu yang tercela.

Rais Syuriah MWCNU Rawalumbu Gus Yunan Askar mengungkapkan, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Tirmidzi bahwa ‘Orang yang berjihad (bermujahadah) adalah orang yang memerangi nafsunya dalam pendekatan dirinya kepada Allah.’

“Rasul juga bersabda, kita baru kembali dari perang kecil dan akan menghadapi perang besar. Para sahabat bertanya, ya Rasulullah apa gerangan perang besar itu? Rasul menjawab, perang melawan nafsu,” ungkap Pimpinan Komunitas Suluk Pelintas Zaman itu.

Gus Yunan mewanti-wanti agar jamaah senantiasa menata niat dalam setiap aktivitas. Sebab amal shaleh apabila tidak diawali dengan niat karena Allah SWT, maka sia-sialah amal tersebut. Karenanya ia mengajak jamaah untuk menghayati kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.

“Bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Mari, ibadah kita, aktivitas kita, bukan untuk mencari muka kepada siapa pun, tidak karena ingin surga dan takut neraka, tetapi semata-mata untuk mencari ridlo-Nya,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua LDNU Kota Bekasi KH. Muhammad Ujat Badruddin Ansor bercerita, dirinya dulu adalah mantan preman yang disegani tetapi kemudian terkesima dengan Islam moderat, termasuk ajaran tasawuf Gus Yunan Askar, hingga akhirnya ia aktif di NU.

“Jadi, setiap kita melihat kemaksiatan, ada orang mabok, orang engga shalat, kita jangan suuzon, merasa lebih baik dari mereka, tinggi hati. Kita harus senantiasa mengosongkan diri untuk bisa mendapat hidayah, ilmu, dan rahmat dari Allah. Karena air selalu mengalir ke bawah,” tukasnya.

Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Muhyiddin


Editor:

Daerah Terbaru