• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Daerah

Banser Bertanam Tomat dan Cabe di Lahan Pesantren

Banser Bertanam Tomat dan Cabe di Lahan Pesantren
Banser Tarogong Kaler Garut Bertanam Cabe Tomat (Dok. PC Ansor Garut)
Banser Tarogong Kaler Garut Bertanam Cabe Tomat (Dok. PC Ansor Garut)

Garut, NU Online Jabar
Kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Salah satunya adalah mereka yang berlatar belakang petani. Namun kebanyakan bukan petani sekaligus pemilik tanah tetapi hanya sebagai penggarap atau buruh tani.

Melihat banyaknya Banser yang harus didistribusikan, Pondok Pesantren al Halim Tarogong Garut berinisiatif membuka lahan kosong yang belum dibangun untuk dijadikan lahan pertanian dengan menggandeng Banser.

Menurut pengasuh Ponpes al Halim, KH. R. Maki Muhyiddin Maolani, Banser biasa berkumpul di al Halim entah ada acara atau tidak karena kebetulan adiknya adalah ketua PC GP Ansor Garut.
Di tanah kosong tersebut juga berdiri Saung Peradaban Banser yang berfungsi sebagai tempat ngopi, berbincang, dan beristirahat. Tempat ini selalu ramai bukan saja oleh kader Ansor dan Banser tetapi juga tamu-tamu yang datang sekedar untuk berbincang tentang berbagai hal.

"Semakin sering kumpul-kumpul dengan Banser muncul gagasan untuk aktivitas kesehariannya agar produktif," kata Den Maki.

"Kebetulan ada tanah kosong untuk pengembangan pesantren yang belum dibangun jadi bisa dimanfaatkan," lanjutnya.

Dari situ, Den Maki melanjutkan, mulailah tanah seluas satu hektar lebih diolah untuk ditanami cabe dan tomat. Sebelum dibebaskan, tanah tersebut merupakan lahan pertanian dengan tanaman padi.

"Sistemnya tidak digaji tetapi bagi hasil dengan Anggota Banser yang terlibat," terangnya.

"Kami menyediakan lahan dan bibit  selebihnya Banser. Panennya sendiri sebagian untuk kebutuhan santri, selebihnya dilepas ke pasar.", lanjutnya.

Den Maki menambahkan bahwa ini merupakan bentuk tanggung jawab pesantren dan Ansor untuk pemberdayaan jama'ah sehingga mereka bisa berkhidmat dengan tenang. Secara ekonomi kader terbantu dan tanah menjadi produktif.

Sementara itu Bah Nasep, Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Tarogong Kaler merasa senang dan bersyukur tetap bisa bekerja di saat banyak orang kehilangan pekerjaan.

“Alhamdulillah saya dan sebagian anggota Banser Tarogong diberi kesempatan merawat cabe di sini,” ucap Bah Nasep.

Editor     : Muhyiddin
 


Editor:

Daerah Terbaru