• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Daerah

Bahas PTMT di Webinar Series, Pergunu Depok Undang Disdik, Satgas PBNU hingga Dinkes Setempat

Bahas PTMT di Webinar Series, Pergunu Depok Undang Disdik, Satgas PBNU hingga Dinkes Setempat
Bahas PTMT di Webinar Series, Pergunu Depok Undang Disdik, Kemenag hingga Dinkes Setempat
Bahas PTMT di Webinar Series, Pergunu Depok Undang Disdik, Kemenag hingga Dinkes Setempat

Depok, NU Online Jabar
Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) kota Depok menyelenggarakan webinar series dengan tema “Pembelajaran tatap muka terbatas di Masa Pandemi” melalui virtual Zoom, Sabtu (9/10) lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan kota Depok dari Pergunu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, H Wijayanto, Ketua Satgas Covid-19 PBNU M Makky Zamzami, Satgas NU Peduli Covid-19 Depok Gus Hamdi, dan dihadiri hampir 100 peserta di seluruh wilayah Depok.

Webinar yang dimoderatori oleh Privianida Vannesha tersebut berlangsung mulai pukul 09.30-12.00 WIB.

Dalam laporannya, Ketua panitia acara, Hakim Hasan mengatakan bahwa kegiatan webinar ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara PC Pergunu Depok dengan NU Peduli Covid-19 PBNU, dan Unicef. Terlaksananya kegiatan webinar nasional juga didukung penuh oleh kepala dinas pendidikan kota Depok.

"Oleh karena itu, panitia sangat berterima kasih kepada kepala dinas pendidikan kota Depok, H Wijayanto, A.Pi,. MSi yang telah hadir memberikan materi dalam kegiatan webinar ini." Ujar Hakim

Ketua PC Pergunu Depok, Ustadz Acep Pudoli dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan webinar ini diselenggarakan sebagai upaya Pergunu Depok untuk mencari solusi terhadap permasalahan pendidikan tatap muka terbatas di masa pandemi. Menurutnya, Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) sebagai upaya membangkitkan sikap disiplin dan rasa belajar yang hampir dua tahun hilang.

"Alhamdulillah kebijakan PTMT ini disambut baik oleh orang tua dan steakholder pendidikan di kota Depok. Kami sangat menyambut baik kebijakan dinas pendidikan kota Depok dengan adanya PTMT, orang tua dan guru ikut senang walaupun masih terbatas," ujar Ustadz Acep.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Peduli Covid-19 PBNU, dr. M Zakky Zamzami, memaparkan, PBNU sudah melakukan semaksimal mungkin dalam penanggulangan Pandemi selama ini.

"Semangat penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Satgas PBNU di berbagai daerah sangat membantu terhadap pemulihan keadaan selama pandemi melanda, khususnya di bidang pendidikan". paparnya. "Kegiatan vaksinasi masal akan terus dilakukan Satgas NU di berbagai daerah seperti ke pesantren-pesantren, madrasah dan sekolah, Alhamdulillah sudah kita gencarkan untuk pemulihan di semua sektor, terutama pendidikan," sambungnya.

Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok H Wijayanto emngungkapkan, sistem pendidikan menjalani dua masa yaitu pertama masa transisi dimulai dari sekarang hingga Bulan Desember. Yang kedua masa kebiasaan baru terhitung mulai bulan Januari 2022. 

Ia menurturkan, penanganan sistem pendidikan di Indonesia tidak melulu jadi tanggung jawab dinas pendidikan. Tapi semuanya harus kolaboratif dan tanggung jawab bersama, seperti contoh dinas pendidikan menggandeng dinas Kebudayaan dalam hal melakukan pengecekan terhadap kesiapan PTMT di sejumlah sekolah. 

"Orangtua diberikan kewenangan apakah anandanya ingin belajar sistem pjj atau tatap muka. Sekali lagi tidak ada yang salah atau benar. Ananda dan orangtua silahkan memilih," 

Wijayanto menegaskan, jika salah satu staff atau guru di suatu institusi ada yg terkena covid. Maka kegiatan pembelajaran atau kegiatan tatap muka harus ditiadakan selama seminggu. Sesudah minggu tersebut silahkan beroperasi kembali. 

Menurut data dinas pendidikan bahwa hampir 80 persen civitas pendidikan kota depok sudah divaksin dan sekolah sudah siap atau memenuhi persyaratan yang diajukan oleh dinas pendidikan. Adapun beberapa sekolah yang belum bisa di acc lebih kurang karena pada waktu kedatangan team. Ada beberapa guru yang terkena virus corona, sehingga harus diundur. Faktor lainnya karena menunggu kewenangan dari direktur atau kepala sekolah masing-masing. 

Untuk skema PTMT sendiri dilakukan selama seminggu (dua hari): 1 hari waktu maksimal yaitu 120 menit (2 jam) 

"Kita semua bisa bekerjasama dan bertanggungjawab dalam hal pendidikan anak-anak. Serta sekolah perlu memperhatikan fasilitas dan beberapa persyaratan yang telah dibuat untuk melakukan PTMT," pungkasnya.

Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru