PMII Jawa Barat Gelar Taushiyah Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Kesembuhan Para Kiai

Bandung, NU Online Jabar 
Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Jawa Barat menggelar Taushiyah Pergerakan dan Doa Bersama dengan tajuk Dari PMII, untuk Bangsa yang diselenggarakan via aplikasi Zoom, Ahad (6/12). Acara tersebut diikuti Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII, Agus Mulyono Herlambang, dan anggota serta kader PMII se-Jawa Barat. 
Ketua PKC PMII Jawa barat, Fachrurizal, mengajak kepada seluruh kader PMII di Jawa Barat agar mendoakan kesembuhan para kiai yang saat ini sedang dalam keadaan sakit, khususnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj dan salah seorang pendiri PMII, KH Nuril Huda. 

"Semoga Abuya segera dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Amin," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa akhir-akhir ini ada banyak hal yang menggelisahkan publik di saat pemerintah sedang fokus untuk menjawab persoalan di tengah pandemi. 

"Kita umat Islam sebagai mayoritas harusnya menjadi solusi atas semua hal yang timbul karena Covid-19, seperti Pilkada harus berjalan dengan baik dan berkualitas, dan hal-hal lainnya. Kader PMII tidak boleh menambah masalah, apalagi sampai membuat kegaduhan yang memicu disintegrasi," ujar Fras, sapaan akrabnya.

Fras juga menegaskan bahwa seluruh kader PMII Jabar harus mengikuti perintah kiai dan mengindahkan aturan pemerintah. 

"Tanya dulu sama kiai, ini boleh atau enggak, untuk dikerjakan. Kalau dibolehkan, baru kita kerjakan. Dan harus pahami juga kebijakan-kebijakan pemerintah, kalau baik kita dukung penuh, kalau ga baik, kita kawal sama-sama dengan tetap mengikuti perintah resmi organisasi," tegasnya.

Selain itu, Fras mengajak seluruh kader PMII Jabar untuk mendoakan Kemaslahatan bangsa.

"Semoga bangsa Indonesia dijaga oleh Allah SWT dari segala macam fitnah, pandemi Covid-19 segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas kembali dengan leluasa seperti sebelumnya, bahkan lebih baik lagi, amien," pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Abdullah Alawi