Apa yang diprediksi BMKG kini menjadi kenyataan, di beberapa daerah di pulau Jawa terjadi gempa yang beriringan dengan magnetudo yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan gempa masih terus akan terjadi di wilayah lainnya. Tentu kita berharap agar gempa yang terjadi tidak menelan korban jiwa dan hanya berdampak kecil terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Bagi orang yang beriman, adanya bencana adalah peringatan dari Pemilik alam semesta agar kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Kita harus berusaha maksimal agar menahan nafsu untuk tidak melakukan sesuatu yang membuat Dia murka. Karena dosa yang kita lakukan bisa merubah bencana menjadi siksa, musibah menjadi azab, na'udzubillahi min dzalik.
Ada dua amalan yang bisa menunda bahkan menahan murka Allah ta'ala , seperti dalam firman-Nya:
وماكان الله ليعذبهم وانت فيهم وماكان الله معذبهم وهم يستغفرون(الانفال: ٣٣)
Dalam ayat di atas terkandung jelas, bahwa "benteng " yang bisa menahan murka Allah ada dua, yang pertama kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita. Yang kedua istighfar.
Lalu dengan cara apa kita menghadirkan Rasulullah SAW di tengah-tengah kita, sedangkan beliau sudah wafat 15 abad yang lalu. Rasulullah jasadnya memang sudah terkubur di dalam mesjid Nabawi, tetapi ruh sucinya akan hadir kepada siapapun yang membaca shalawat dengan penuh cinta dan ikhlas. Hadirkan Rasulullah SAW dalam rumah kita, di kantor kita, di majlis kita, di mana saja kita berada dengan banyak membaca shalawat kepadanya.
Kemudian "benteng" yang kedua adalah banyak meminta ampun kepada Allah ta'ala dengan membaca istighfar, minimal 100x dalam sehari.
Dengan dua amalan di atas, yakni membaca shalawat dan istighfar, insya Allah kita dan keluarga serta masyarakat yang hidup di lingkungan kita, akan selamat dari murka dan azab-Nya.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه
استغفر الله العظيم واتوب اليه
Ahmad Ruhyat Hasby, Ketua umum MPP Keluarga Alumni Cipasung