
KH A Chozin Chumaidy (peci hitam) dan H Zaini Shofari saat berdiskusi santai. (Foto: NU Online Jabar/ H Zaini Shofari Dok. 21 Des 2024).
Medio 1997, entah tajuknya apa, yang pasti sebuah seminar nasional digelar di Hotel Papandayan Bandung. Yang masih terngiang jelas, yakni logo Bintang PPP dan sosok Mas A Chozin Chumaidy. Untuk ukuran saya, mahasiswa semester awal, menemukan "barang baru" model seminar nasional, plus narasumber mumpuni merupakan sesuatu yang wah. Selain tentunya, diakhir acara bakal dapat hidangan "aneh" nan bergizi.
Saya mengenalnya, karena Mas Chozin, katanya orang NU. Sehingga jauh lebih familiar dalam tingkat pengakuan. Selanjutnya Saya mengenalnya sebagai senior PMII dan GP Ansor, sehingga komunikasi mengalir, bak kader dan senior.
Tentu, perjalanan panjang dilalui, keakraban pun menyatu. Puncaknya, Pak Chozin jadi tumpuan Saya untuk mendapatkan pencerahan politik, terutama saat menjadi anggota DPR RI, tahun 1999-2004. Diskusi mengalir terus. Hebatnya, Mas Chozin jika di telepon selalu respon, dan renyah jika diajak diskusi. Terutama menyangkut politik dan pemilu.
Bisa dikata, artikel yang saya tulis opini koran Pikiran Rakyat, hasil diskusi dengan Mas Chozin. Sesekali, Mas Chozin telepon jika artikel tayang, "bagus Zen tulisan kamu". Tentu dilanjutkan dengan diskusi lanjutan.
Termasuk, saat rekrutmen tim seleksi KPU Daerah (KPUD) Jabar tahun 2003. Saya mencari timsel dengan mengabarkan lima orang di PWNU Jabar pimpinan Ketuanya, Dedi Wahidi, semuanya tidak bersedia. "Masa Zen, cari satu orang saja tidak ada?", begitulah saat Saya berkabar ke Mas Chozin. Maklum saja, saat itu KPU "barang aneh" yang khasiat dan manfaatnya masih dipertanyakan. Tidak seperti saat ini, jadi rebutan.
Jadilah, Didin Wahidin--Rektor UNINUS saat itu--yang bersedia, meski "dipaksa" untuk jadi timsel KPUD Jabar. Semua berkat upaya Mas Chozin jadi kompor untuk Saya mencarinya.
Tahun 2003, Mas Chozin meluncurkan buku "Etika Politik dan Esesi Demokrasi" di Hotel Homann Bandung. Teorinya yang masyhur saat itu adalah, teori Merpati.
Bertemu dengan Mas Chozin terakhir sudah menggunakan tongkat, 21 Desember 2024 di kediaman Nu'man Abdul Hakim (mantan Wagub Jabar/mantan Ketua DPW PPP Jabar). Semangatnya selalu hadir, termasuk saat diundang Puncak Harlah PPP ke-52. "Silahkan saatnya yang muda sekarang".
Insya Allah husnul khatimah. Saya bersaksi, beliau orang baik. Selamat jalan Mas. Al-Fatihah.
H Zaini Shofari, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat sekaligus Plt Sekretaris DPW PPP Jabar