Opini

Imbang Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Naik Level

Rabu, 11 September 2024 | 10:15 WIB

Imbang Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026,  Timnas Indonesia Naik Level

Timnas Indonesia saat sesi foto jelang hadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. (Foto: Ig @timnasindonesiainfo.reborn).

Timnas sepak bola Indonesia kembali meraih hasil seri (0-0) saat melakoni pertandingan kedua di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia saat menjamu Australia di Stadion Utama Glora Bung Karno (SUGBK), Selasa (10/9/2024). Sebelumnya, Jum'at (6/9/2024) lalu di King Abdullah Sports City, Jeddah, timnas berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.  


Dengan hasil itu, timnas Indonesia berada di peringkat ke-4 klasemen Grup C dengan raihan dua poin berada di atas Australia (1 poin) dan China (0 poin). Sementara pemuncak klasemen masih di pegang tim Jepang (6 poin) yang berhasil mengalahkan China 7-0 dan Bahrain 5-0. Posisi kedua ditempati Arab Saudi (4 poin) hasil satu kali imbang versus Indonesia dan menang 2-1 atas China. Sementara posisi ke-3 ditempati Bahrain (3 poin) hasil satu kali menang 1-0 atas Australia dan kalah 0-5 dari Jepang. 


Ada satu kata yang tepat saya ucapkan, mungkin juga oleh seluruh pecinta sepak bola tanah air saat melihat hasil pertandingan Indonesia versus Australia. Alhamdulillah, seperti yang sering diucapkan oleh komentator saat menyaksikan gawang timnas Indonesia gagal dibobol oleh tim lawan. 


Ucapan tanda rasa syukur menjadi tepat untuk diutarakan mengingat selama pertandingan, Australia sangat mendominasi jalannya pertandingan. Misalnya, dari segi penguasaan bola, hasilnya 63 berbanding 37 persen untuk Australia. Peluang, tendangan sudut, dan shot on target pun lebih memihak kepada Australia. Sementara, Indonesia hanya sesekali melakukan tembakan berbahaya ke gawang lawan. 


Mengapa Australia sangat mendominasi pertandingan? Hal itu wajar mengingat dari segi peringkat FIFA saja, timnas Indonesia terpaut jauh dari Australia. Per Agustus 2024, Indonesia (133), sementara Australia (24). Keikut sertaan Australia dalam gelaran Piala Dunia juga tidak diragukan yakni sebanyak 6 kali berpartisipasi. Belum lagi, kualitas pemain dan partisipasi pemain Australia dalam liga top dunia jauh lebih unggul dari timnas Indonesia.


Maka wajar jika setelah hasil pertandingan, para pemain, pelatih/staf manajemen, ketua PSSI, seluruh pecinta sepak bola tanah air, bahkan Presiden sendiri yang ikut langsung menyaksikan, tersenyum bahagia atas capaian timnas Indonesia. 


Naik Level​​​​​​


Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemain yang berhasil menahan imbang Australia, terutama pemain belakang dan kiper Maarten Paes yang berulang kali mampu menggagalkan peluang terbaik lawan. Para pemain begitu konsisten menjaga pergerakan lawan, tetap mampu mengatur stamina, dan fokus pada tugas meskipun masih kurang saat melakukan akurasi passing bola ketika melakukan serangan balik.  


Hasil seri dua kali dan hasil pertandingan melawan tim kuat Arab Saudi dan Australia saya rasa harus dijadikan modal untuk menyongsong pertandingan-pertanding berikutnya. Ke depannya, masih ada lawan berat yang mesti dihadapi, dilawan, serta dicermati seperti Jepang, Bahrain, dan termasuk juga China. Belum lagi pertandingan nya yang menggunakan sistem home away.


Melihat capaian kali ini, semua pencinta sepak bola Indonesia, juga pemerhati sepak bola dunia tentunya akan sepakat, timnas Indonesia sekarang sudah naik level. Pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia yang dihuni  negara paling tidak langganan (Australia, Jepang, Arab Saudi)  menjadi bukti pernyataan di atas. Bagaimana tidak, kali ini timnas tinggal beberapa langkah lagi menuju putaran final Piala Dunia. Jika saja mampu minimal finis di peringkat kedua, maka impian untuk tampil di Piala Dunia akan segera terealisasikan. Harapan juga masih ada, jika seandainya timmas Indonesia masuk peringkat ke-3 dan ke-4, setidaknya melalui putaran ketiga maupun play off


Format pertandingan yang menggunakan skema home dan away dalam rentang waktu yang singkat dalam kualifikasi Piala Asia zona Asia juga akan mempengaruhi kesiapan mental, stamina setiap tim, termasuk Indonesia sendiri. Oleh karena itu, jika timnas pintar, cermat, siap dan mampu dalam menghadapi kondisi persaingan maka daya kualitas tim pun akan bertambah. Hal itulah sejatinya adalah ujian bagi timnas Indonesia jika ingin terus berlaga pada momen-momen besar sepak bola dunia. 


Bravo timnas Indonesia. Semoga dipertandingan laga tandang berikutnya melawan Bahrain (10/10/2024) dan China (15/10/2024) menjadikan timnas Indonesia benar-benar naik kelas dan naik level. Semoga. 


Rudi Sirojudin Abas, salah seorang peneliti kelahiran Garut yang menyukai permainan sepak bola