Indramayu, NU Online Jabar
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pangeran Dharma Kusuma (Padhaku) resmi dilantik pada Rabu (22/6) yang bertempat di Aula STKIP Padhaku, Kabupaten Indramayu. Presiden dan Wakil Presiden BEM STKIP Padhaku terpilih adalah Amelia Muslikha dan Muhammad Salafudin. Sementara itu, Ketua DPM terpilih adalah Bagus Arifin.

Ketiganya dilantik oleh Wakil Ketua STKIP Padhaku III Bidang Kemahasiswaan, Nur Kholis.

Dalam sambutannya Nur Kholis berharap agar visi dan misi pengurus BEM dan DPM harus selaras dengan visi dan misi yang dimiliki kampus. Sehingga menurutnya basis pijakan dan parameternya bisa dievaluasi.

Sementara itu, Amelia menyatakan bahwa mahasiswa harus berada pada jalur perkembangan dan jalur perubahan. Ia meminta agar mahasiswa bisa menjadi contoh tonggak kebenaran bagi elemen lain.

"Beban itu harus dipikul meski risikonya dipukul. Semoga kita semua menjadi salah satu melodi dalam mengiringi langkah di jalan juang, agar STKIP Padhaku menjadi sekolah tinggi terkemuka di Jawa Barat," ungkap Amelia.

Selain itu, Bagus Arifin menyoroti regulasi organisasi intra kampus yang masih rancu sehingga menimbulkan konflik berkepanjangan. Oleh karenanya, ia berharap di periode DPM kepengurusannya masalah itu bisa teratasi.

Pada kegiatan pelantikan ini juga diisi dengan Seminar Nasional dengan pemateri Pimpinan BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Wahyu Al Fajri. Ia menyampaikan beberapa diskursus pendidikan ala tokoh-tokoh pendidikan.

"Pada prinsipnya, kami berharap agar mahasiswa NU bisa mengadopsi semangat para tokoh-tokoh pendidikan tersebut," terang Wahyu.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa STKIP Padhaku, dosen, serta perwakilan organisasi mahasiswa dilingkungan Indramayu.

Pewarta: Dewi Raudlatul Jannah
Editor: Duljani