Sambil menanti para mahasantri Ma'had Ali Kebon Jambu, aku membaca kitab "Tashawwuf", bahan kuliah yang aku diminta menyampaikannya, aku membaca puisi Al Hallaj, seorang sufi martir yang sangat kontroversial dan divonis mati. Al Hallaj menggubah puisi kritikal nan tajam usai permenungannya atas realitas manusia disekitarnya yang sarat ambigu.
الى كم أنتَ في بحرِ الخطايا
تُبارِزُ من يراك ولا تراهُ ؟
Baca Juga
Merawat Kemerdekaan (1)
وَ سَمْتُكَ سَمتُ ذي وَرعٍ ودينٍ
وفِعلُكَ فِعلُ متَّبِعٍ هواهُ؟!
فيا من باتَ يخلو بالمعاصي
وعيْنُ اللهِ شاهدةٌ تراه
أتطمعُ أن تنالَ العفوَ ممَّنْ
عصَيتَ، وأنتَ لمْ تَطلبْ رضاهُ ؟
Sampai berapa lama lagi kau senang berkubang di lautan dosa
Kau melawan Dia yang melihatmu
Dan kau tak melihat-Nya.
Penampilanmu bak orang saleh dan pintar mengaji
Tetapi perilakumu perilaku pemuja hasrat-hasrat rendah
Duhai yang tenggelam dalam dosa
Ingatlah, Mata Tuhan senantiasa menyaksikan dan melihatmu
Apakah kau berharap Tuhan yang kau lawan, memaafkanmu.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU