Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Kata-Katamu adalah Dirimu

Kata-Katamu adalah Dirimu. (Ilustrasi: NUO).

Suatu saat di depan maha santri aku mengatakan: Kata-kata dan ekspresimu adalah dirimu.


Lalu aku mengutip puisi Imam al Syafi'i : 


نَعِيبُ زَمَانَنَا وَالعَيْبُ فِينَا ** وَمَا لِزَمَانِنَا عَيْبٌ سِوَانَا
وَنَهجُو ذَا الزَّمَانَ بِغيرِ ذَنْبٍ ** وَلَوْ نَطَقَ الزَّمَانُ لَنَا هَجَانَا


Baca Juga:
KH M Nuh Addawami: Ulah Sok Ngawur Kasintu, Ngagebah Hayam


Kita seringkali mengeluhkan tentang buruknya zaman, 
padahal keburukan itu ada pada kita.
Kita menyerang zaman meski tak berdosa
Andai zaman bisa bicara ia akan menyerang kita


Sesudah itu aku menyampaikan kata-kata Syeikh Syams dari Tabriz, Persia yang indah dan mengagumkan : 


يقبع الكون داخل كل إنسان، كل شيء تراه حولك، بما في ذلك الأشياء التي لا تحبها، حتى الأشخاص الذين تحتقرهم أو تمقتهم، يقبعون في داخلك بدرجات متفاوتة. لا تبحث عن الشيطان خارج نفسك، فالشيطان ليس قوة خارقة تهاجمك من الخارج بل هو صوت عادي ينبعث من داخلك فاذا تعرفت على نفسك تمامًا وواجهت بصدق وقسوة جانبيك المظلم والمشرق، عندها تبلغ أرقى أشكال الوعي. وعندما تعرف نفسك، فإنك ستعرف الله.


Baca Juga:
Buka Rakorwil LPPNU Jabar, Kiai Juhadi: Jangan Sampai Ada Lahan Nganggur, Gerakan Semua Sektor dan Sejahterakan Petani


"Seluruh isi dunia tersimpan di dalam setiap diri manusia. Semua yang kau lihat di sekelilingmu, termasuk sesuatu yang tak kau sukai atau bahkan orang-orang yang kau rendahkan atau kau benci, ada di dalam dirimu dalam kadar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan mencari setan di luar dirimu. Setan itu bukanlah kekuatan luar biasa yang menyerangmu dari luar. Setan adalah suara biasa yang kau dengar di dalam diri. Jika kau mengenal dirimu sepenuhnya dan menghadapi segala hal itu dengan kebersihan hati dan konsisten, baik dari sisi cahayanya maupun sisi gelapnya, maka kau akan mencapai sebuah bentuk kesadaran tertinggi. Ketika seseorang mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya". (Qawaid al Isyq al Arbaun, 40 Kaidah Cinta).


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait