Bandung, NU Online Jabar.
Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Jawa Barat terus melakukan terobosan baru di bidang pengembangan perekonomian di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan akan direaliasasikannya program Warung NU (Warnu) dan Kartu Santri.
Menurut General Manager PT Jaringan Sistema Semesta (JSS) Pengurus Besar Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (PB LPNU), Agus Hadi Susanto mengatakan, usaha ritel sebagai salah satu usaha yang paling diminati di pesantren. Pasalnya, usaha ini dapat dijalankan oleh koperasi pesantren, alumni pesantren, keluarga santri dan tentunya masyarakat sekitar pesantren.
"LPNU Jawa Barat harus menjadi promotor utama dalam bidang ekonomi, NU secara de jure memerlukan konsep toko ritel yang bisa dijalankan dengan modal yang tidak besar, memanfaatkan ruangan- bila perlu menggunakan rumah sebagai fasilitas, dan itu sangat membantu memperkecil resiko," ujarnya dalam acara sosialisasi Warnu dan Kartu Santri di PWNU, Jalan Galunggung No. 9 Bandung (27/10/2020).
Program kios warung NU (warNU) digital ini merupakan kios yang menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan alat transaksi pintar berbasis digital dengan berbagai keunggulan, salah satunya kemudahan permodalan.
"Jadi perbankan dan fintech syariah sangat mendukung bagaimana Pemerintah (Kemenko Perekonomian) mendukung program ini supaya kue ekonomi Indonesia bisa dinikmati seluas-luasnya bahkan dari industri yang berawal dari rumah," ungkap Agus.
Untuk itu, lanjut Agus, terdapat banyak keunggulan lainnya adalah penataan kios yang menarik, atau pemanfaatan lahan yang ada, bisa di rumah atau di lahan yang setidaknya memiliki minimal luas 2,5 x 2,5 m atau 3 x 3 m persegi.
“Prinsipnya kami sangat mudah, baik dari konsep maupun dari operasional WarNU yang nantinya akan dijalankan oleh setiap warga Nahdiyin di Jawa Barat.
Hal yang saya disampaikan Wakil Sekjend PB LPNU, Ahmad Sahid mengatakan, bahwa Warnu sangat berpeluang besar untuk memberikan peluang ekonomi yang besar dan membesarkan ekonomi NU.
“Marilah kita bangun secara bersama sama dan dengat tekad dan semangat yang luar biasa demi tercapainya kesejahteraan dan pengembangan ekonomi NU Jawa Barat,” katanya kepada NU Online.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wilayah Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (PW LPNU Jawa Barat), H. Attan mengatakan, bahwa program ini terobosan yang sangat dahsyat menghadapi perkembangan ekonomi di Jawa Barat.
“Jawa Barat barometer ekonomi, khususnya basis pondok pesantren yang sangat besar, maka sudah selayaknya LPNU menjadi barometer dalam menggerakkan ekonomi di Jawa Barat, khususnya di Pondok Pesantren,” kata lelaki yang saat ini juga menjabat advisor di BUMN ini. Artinya, kata Attan, kita Warga Nahdatul Ulama sudah seharusnya mengoptimalkan produk-produk lokal di Jawa Barat.
"Kemudian ada juga pojok warga untuk menjual produk UMKM lokal. Artinya keberadaan kios warNU ini sebagai tempat untuk berjualan tetangganya,” imbuh Attan.
Pada masa pandemi seperti saat ini, Attan menuturkan bahwa program kios warNU ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk berkegiatan usaha dari rumah.
"Jadi ke depan diharapkan dukungan dari PBNU dan masyarakat Nahdlatul Ulama tentu program ini dapat dilaksanakan," pungkas dia.
Pewarta : LPNU
Editorn : Muhyiddin