• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Daerah

Pengurus NU Indramayu Luncurkan Produk Olahan Ikan Jeg Grejeg

Pengurus NU Indramayu Luncurkan Produk Olahan Ikan Jeg Grejeg
Jeg grejeg buah kreatif dan inovatif pengurus NU Indramayu (Foto: NU Online Jabar/Yahya Anshori)
Jeg grejeg buah kreatif dan inovatif pengurus NU Indramayu (Foto: NU Online Jabar/Yahya Anshori)

Indramayu, NU Online Jabar
Indramayu adalah wilayah kabupaten dengan bentang pesisir yang panjang. Kabupaten yang dikenal dengan penghasil ikan terbesar di Jawa Barat ini, memiliki berbagai jenis ikan, mulai dari ikan besar yang bernilai jual tinggi hingga ikan rucah (kecil) yang biasanya bernilai ekonomi rendah. 

Selama ini nelayan Indramayu hanya terpaku pada model penjualan ikan mentah untuk langsung masuk ke pasar kota-kota besar atau masyarakat sekitar Indramayu untuk jenis ikan yang nilai jualnya tinggi, namun ada beberapa jenis ikan  hasil tangkapan nelayan yang tidak begitu laris di pasar seperti halnya ikan pirik, ketika hasilnya melimpah ikan jenis ini harganya murah sekali. 

Melihat kondisi tersebut, salah seorang pengurus NU Indramayu, H Akip mencoba melakukan inovasi dengan mengolah ikan parik yang awalnya bernilai ekonomi rendah, menjadi sebuah makanan siap santap yakni produk olahan ikan jeg grejeg. 

H. Akip yang menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Indramayu, kepada NU Online Jabar, Kamis (27/08) menjelaskan, dirinya  mencoba mengatasi problem nelayan ini dengan membuat sebuah produk inovatif mengubah ikan pirik menjadi ikan krispi yang bisa awet selama 4 bulan dan dengan rasa yang lebih enak.

“Produk jeg grejeg adalah sebuah terobosan inovasi di masa pandemi Covid 19 dimana kita terbatasi untuk bergerak. Jeg grejeg memanfaatkan ruang jual beli online untuk penyediaan lauk pauk karena kita bisa mengemas ikan menjadi lebih awet untuk dikonsumsi. Inovasi jeg grejeg sendiri adalah ikhtiar trial and error menyikapi masa pandemi di awal tahun ini. Berdasar pengujian selama satu bulan akhirnya muncullah sebuah produk khas kuliner Indramayu dengan berbahan ikan,” ungkap H Akip.

Menurut H Akip, jeg grejeg saat ini sudah dipasarkan lewat pasar pasar online dan sudah memiliki web sendiri https://jeggrejeg.com/ semoga produksi di masa datang bisa makin besar seiring permintaan pasar. 

“Jika produk perikanan tangkap bisa kita proses menjadi barang jadi seperti produk jeg grejeg maka akan terjadi multiplier effect di sisi ekonomi nelayan, akan banyak tenaga kerja terserap, pebisnis, dan kita punya keunggulan kompetitif dari segi pengolahan hasil perikanan tangkap. Kita harus belajar dari kebijakan pemerintah yang menghentikan ekspor nikel, selayaknya kita olah nikel tersebut kita olah menjadi baterai untuk handphone, laptop, motor dan mobil di masa datang, bukan dijual dalam mentah dengan harga sangat murah kemudian dijual kembali ke Indonesia dengan harga mahal. Jeg grejeg adalah pioner dan ke depan harus direplikasi untuk jenis ikan ikan yang lain sehingga meningkatkan perekonomian warga masyarakat Indramayu secara luas,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris PCNU Indramayu ini.

Di akhir keterangan, H Akip berharap agar seluruh warga NU Indramayu dapat berpikir kreatif memanfaatkan potensi dan sumberdaya alam yang sangat melimpah di Kota Mangga, karena dengan kreatifitas itulah maka akan dapat meningkatkan perekonomian keluarga sekaligus perekonomian masyarakat dan bahkan dapat mengangkat nama Indramayu ke luar daerah.

“Alam sudah menyediakan sumber daya yang melimpah ruah, tinggal bagaimana kita mengolahnya, jangan hanya berpangku tangan dan menyalahkan nasib atau menyalahkan pemerintah, tetapi bagaimana kita bergerak melakukan langkah nyata, meskipun ini langkah kecil tetapi Insya Allah jika ditekuni dan diseriusi maka akan menjadi potensi ekonomi yang sangat besar,” tutup H Akip.

Pewarta: Yahya Anshori
Editor: Iing Rohimin

 


Daerah Terbaru