• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Kuluwung

Kata-kata Sang Guru

Kata-kata Sang Guru
Asatidz wal asatidzah yang selalu membimbing aku yang tak mengenal apa pun itu hingga aku bisa sedikit memahami sebuah aksara (Foto: NU Online)
Asatidz wal asatidzah yang selalu membimbing aku yang tak mengenal apa pun itu hingga aku bisa sedikit memahami sebuah aksara (Foto: NU Online)

Oleh Amanda Shelfi Anastasya
 
Aku pernah menjadi seorang yang sangat awam
Tak mengenal apa itu pegon
Tak mengenal apa itu Safinah
Tak mengenal apa itu Imrithi
Dan apapun itu yang berkaitan dengan dunia pesantren
 
Tiga tahun lalu aku diberi kesempatan oleh tuhan untuk mengenal itu semua, sebuah awalan yang manis memang, dipertemukan dengan teman yang mungkin bisa saling membimbing untuk tidak luput dari rasa syukurku kepada Tuhan.

Asatidz wal asatidzah yang selalu membimbing aku yang tak mengenal apa pun itu hingga aku bisa sedikit memahami sebuah aksara. Masih aku ingat betul kata-katanya. 

"Mahami ilmu iku kedah sing ikhlas atie, soal paham atau mboten mengkin nikusi akhiran, mungkin bae sampean-sampean pada kudu paham baka wis manjing kamar atau uwis boyong,"

Awalnya aku berpikir itu hanya lelucon guruku, tapi lambat laun ilmu itu bagai air yang mengalir dan bagai batu yang ditetesi air tiap harinya. Banyak bukan petuah seperti itu?

Aku berpikir saat itu bagaimana jika aku baru memahami itu semua di saat aku sudah tidak lagi dalam naungan guruku, tapi ternyata tidak. Kerapkali rinduku menjelma bagai rintik hujan rindu akan pengajaran beliau.
 
Penulis merupakan Mahasiswa Sastra Arab IAIN Cirebon, Alumni Pesantren Hidayatul Mubtadi'in Al-Inaroh, Buntet Pesantren, Cirebon.


Kuluwung Terbaru