• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Ubudiyah

Raih Syafaat di Bulan Maulid dengan Ijazah Shalawat dari Habib Umar bin Hafidz

Raih Syafaat di Bulan Maulid dengan Ijazah Shalawat dari Habib Umar bin Hafidz
Habib Umar bin Hafidz, tokoh ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah Hadramaut Yaman. (Foto: NU Online)
Habib Umar bin Hafidz, tokoh ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah Hadramaut Yaman. (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan kelahiran Baginda Rasulullah Saw. Di bulan ini hampir seluruh umat Muslim di penjuru dunia diperingati sebagai perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Maulid bukan sekedar ritual perayaan tahunan biasa, ada spirit luar biasa yang tentunya harus dihayati dan senantiasa disyiarkan oleh para pecinta Rasulullah Saw.

 

Habib Umar bin Hafidz, tokoh ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah Hadramaut Yaman pernah menjelaskan bahwa mengekspresikan kegembiraan atas perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dibolehkan dalam bentuk apapun selama itu positif dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Dengan zikir, tahlil, istrigfar, membaca shalawat sebanyak-banyaknya, menyambung silaturahmi, bersedekah makanan dan lain-lain.

 

Adapun bacaan shalawat yang diijazahkan oleh Habib Umar bin Hafiz adalah sebagai berikut :

 

أللهم يا رب سيدنا محمدٍ وآل سيدنا محمّد، صلّ على سيّدِنَا محمَّدٍوصحبه وسلّم عدد علمكَ، وأذهب حُزْنَ قَلْبِيْ فيْ الدّنيَا والآخرَةِ، وَفرِّجْ كرُوْبَ أُمّتِه، وحوِّلْ أحوَالهُمْ إلى أحسنِ الأحْوَالِ، يَا رحْمن


“Ya Allah, Wahai Tuhan junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan keluarga Kanjeng Nabi Muhammad, aku sampaikan shalawat dan salam kepada Kanjeng Nabi Muhammad dan para sahabatnya, sebagai ilmu-Mu (Ya Allah). Ya Allah, hilangkanlah kesedihan hatiku baik di dunia maupun akhirat, berilah jalan keluar pada musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad, dan ubahlah ihwal kondisi umat Nabi Muhammad menjadi kondisi yang terbaik, Duhai (Allah) Yang Maha Pengasih.”

 

Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw adalah bentuk ekspresi suka cita atas kelahiran Baginda terkasih Muhammad Saw. Perayaan Maulid dikategorikan perbuatan positif karena merupakan salah satu bukti cinta kepada Rasulullah Saw sebagai perayaan besar, tentu berbagai macam kegiatan positif senantiasa ditradisikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Sebagaimana Al-Qur’an menyatakan pada Surat Yunus Ayat 58

 

قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ

 

“Katakanlah dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

 

Yang dimaksud ‘karunia Allah’ pada ayat di atas adalah Al-Quran dan ‘rahmat-Nya’ adalah tuntunan ajaran Al-Quran. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa yang dimaksud dengan الرحمة adalah Nabi Muhammad Saw. 

 

Rasulullah Saw adalah rahmat. Kehadirannya bukan saja membawa risalah ilahi, tetapi sosok dan kepribadiannya adalah rahmat yang dianugerahkan Allah Swt kepadanya. Allah ta’ala sendiri yang mendidik dan membentuk kepribadian Nabi Muhammad Saw sebagaimana sabda-Nya:

 

أدبني ربي فأحسن تأديبي

 

“Aku dididik oleh Tuhanku, maka sungguh baik hasil pendidikannya”

 

Dalam ayat Al-Quran ditegaskan:

 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ

 

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka… (QS Ali Imran : 159)”

 

Tidaklah ditemukan dalam Al-Quran seorang pun yang dijuluki dengan Rahmat, kecuali hanya pribadi Rasulullah Saw.

 

Penulis: Abdul Mun’im Hasan 
Editor: Agung Gumelar


Ubudiyah Terbaru