• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Tokoh

Pengabdian Hingga Akhir Hayat, KH Mukhtar Royani sebagai Rois PCNU Kabupaten Bogor

Pengabdian Hingga Akhir Hayat, KH Mukhtar Royani sebagai Rois PCNU Kabupaten Bogor
Pengabdian Hingga Akhir Hayat, KH Mukhtar Royani sebagai Rois PCNU Kabupaten Bogor (Foto: NU Online Jabar)
Pengabdian Hingga Akhir Hayat, KH Mukhtar Royani sebagai Rois PCNU Kabupaten Bogor (Foto: NU Online Jabar)

Bogor, NU Online Jabar
KH Mukhtar Royani lahir di Bogor pada hari Rabu bulan April tahun 1945 tepatnya lima bulan sebelum Indonesia merdeka. Kurang lebih di usia 9 tahun ia sudah ditinggalkan oleh sang ayah menghadap sang pencipta, yaitu Mama KH Royani bin Mama Shidiq.

Setelah ditinggalkan oleh ayahandanya, KH Mukhtar menuntut ilmu di Pondok Pesantren Assalafiyah Sukabumi, di bawah pimpinan KH Raden Mahfudz. Tidak cukup sampai di situ, ia melanjutkan menuntut ilmu ke Pondok Pesantren yang berlokasi di Sukaraja masih satu daerah dengan pondok pesantren sebelumnya, yang dipimpin oleh KH Abdul Razak. Abdul Razak ini salah satu muridnya Mama KH Royani melainkan murid dari ayahnya sendiri.

Pada usia 20 tahun Kiai Muhtar kembali ke kampung halamannya setelah lamanya menuntut ilmu. Di kampung halamannya sendiri ia melanjutkan perjuangan ayahandanya yaitu memimpin pondok pesantren Riyadhul Aliyyah yang letaknya di Jl Mayjend Cisempur, Caringin Cinagara, Kabupaten Bogor. Dan pada usia 24 tahun beliau menikah dengan Hj Siti Wiwi Aisyah. Dari pernikahannya itu ia dikaruniai delapan anak. 

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2004 beliau mengembangkan Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah dengan mendirikan Madrasah Aliyyah dan Madrasah Tsanawiyah, walau selalu mengutamakan kesalafiyahan atau pengajian kitab kuning, namun tidak mengesampingkan pendidikan formal untuk para santrinya dengan berpegang teguh pada Al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.

Ia juga selalu mengajarkan bagaimana Akhlakul Karimah kepada Allah, orang tua dan kepada sesama manusia tentunya. Karena Akhlaklah yang selalu dikedepankan dari pada ilmu. 

Motivasi yang tak pernah bosan ia sampaikan kepada santrinya yaitu 'Kita harus selalu menjaga dan selalu memanfaatkan ilmu sekecil apapun ilmu yang kita dapat, terutama kita sebagai santri Nahdlatul Ulama harus tetap dan selalu berpegang teguh kepada paham Ahlusunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah'.

KH Mukhtar juga berpesan jika kita mau mengikuti organisasi, maka pilihlah organisasi Nahdlatul Ulama. Ia telah mempraktikannya dan mencontohkannya dengan mengabdi di PCNU, yaitu sebagai Rais PCNU Kabupaten Bogor sejak 1999, yaitu selama 3 periode sampai akhir hayat beliau di tahun 2016 atau 4 Rajab 1437 H. tidak hanya di PCNU, ia juga mengabdi di A'wan PBNU periode 2014-2020. Sebelum masa jabatannya berakhir ia meninggal masih berstatus sebagai Rais PCNU kabupaten Bogor. 
Hari ini tanggal 4 Rajab 1442 H. adalah peringatan Haul KH Mukhtar Royani yang ke-5 tahun.

Allahummaghfirlahu *

Pewarta: Rahmatul Ummah
Editor: Abdul Manap

 


Tokoh Terbaru