Sejumlah Agenda akan Meriahkan Gelaran Hari Santri Nasional di Jatinangor
Sumedang, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jatinangor akan memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 dengan beragam kegiatan, mulai dari Lomba Al-Barzanji, Ziarah Muassis NU, Upacara HSN, dan Tabligh Akbar.
Ketua Tanfidziyah (MWCNU) Jatinangor, Kiai Dikdik menyampaikan gelaran HSN 2023 di Jatinangor akan dibuka pada Ahad, 15 Oktober dengan kegiatan perlombaan.
“Tahun ini ada beberapa kegiatan. Diantaranya lomba pembacaan Al-Barzanji se kecamatan dengan diiringi music tradisional yang akan dilaksanakan pada hari Ahad,” katanya
Agenda yang kedua yaitu Ziarah kubur kepada para muasis NU yang ada di Jatinangor, akan diselenggarakan pada Kamis, 19 Oktober 2023
Dikdik menyatakan bahwa kegiatan ziarah kubur ini bukan sekadar rutinitas, melainkan juga bentuk penghormatan dan rasa syukur terhadap jasa perjuangan para pendahulu, yang telah berkontribusi besar dalam menjadikan tanah air ini nyaman dan tentram.
"Berziarah dan mendoakan beliau menjadi salah satu cara sebagai rasa syukur kita," ujar Kiai Dikdik dengan tegas.
Setelah rangkaian kegiatan ziarah kubur, pada tanggal 22 Oktober 2023, MWCNU Jatinangor berencana melaksanakan upacara Hari Santri Nasional bersama para santri se-Kecamatan Jatinangor, serta jajaran Forkopimcam. Upacara tersebut akan digelar di halaman Kecamatan
"Kita ingin melibatkan semua pihak, termasuk para santri dan Forkopimcam, sebagai bentuk kesatuan dalam merayakan Hari Santri Nasional," tambah Dikdik.
Acara puncak HSN sendiri akan digelar pada tanggal 29 Oktober 2023. Rencananya, acara tersebut akan dimeriahkan oleh penampilan juara lomba al-Barzanji, pembagian hadiah lomba, dan tabligh akbar.
Dikdik mengajak seluruh masyarakat Jatinangor untuk berpartisipasi aktif dalam memperingati Hari Santri Nasional.
“Mari kita semarakkan, kita ramaikan Hari Santri Nasional di Jatinangor. Bagi kami, ini adalah amanah dari leluhur kita yang patut kita jaga dan kita lestarikan. Adanya HSN ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap perjuangan dan jerih payah santri dalam berkontribusi mengusir sekutu (penjajah) dan memerdekakan Republik Indonesia,” tutup Dikdik.
Pewarta: Helmi Fauzi