Sumedang

Menghidupkan Warisan Ulama: NU Tegal Manggung Gelar Yaumul Ijtima dengan Penuh Khidmat

Kamis, 20 Februari 2025 | 09:43 WIB

Menghidupkan Warisan Ulama: NU Tegal Manggung Gelar Yaumul Ijtima dengan Penuh Khidmat

Menghidupkan Warisan Ulama: NU Tegal Manggung Gelar Yaumul Ijtima dengan Penuh Khidmat. (Foto: NU Online Jabar)

Sumedang, NU Online Jabar
Penguatan Nahdliyin dalam menjaga dan melestarikan tradisi warisan ulama terus dikembangkan melalui Yaumul Ijtima. Tradisi ini mencakup berbagai kegiatan keagamaan seperti sholawat, barzanji, yasinan, marhaba, serta adzan dua kali dalam shalat Jumat. Kegiatan ini ditekankan untuk terus dibudayakan, tidak hanya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga di masyarakat umum, termasuk di sekolah-sekolah.


Dalam ceramahnya pada acara Yaumul Ijtima, Ustadz Ade Jamarudin yang merupakan pengurus Lakpesdam PWNU Jawa Barat sekaligus MUI Sumedang, menyampaikan pentingnya membiasakan amalan-amalan tersebut agar keberkahan negeri tetap terjaga. Menurutnya, ajaran ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan merupakan warisan dari para ulama yang harus tetap dijaga oleh generasi penerus.


“Alhamdulillah, NU Tegal Manggung secara rutin terus melaksanakan tradisi warisan para pendiri NU. Tradisi ini tidak hanya menjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga memperkuat kebersamaan dalam masyarakat,” ungkapnya, Kamis (19/2/2025).


Dalam acara tersebut, peran ibu-ibu Muslimat NU sangat menonjol sebagai penggerak utama dalam melestarikan tradisi. Sebelum pengajian rutin dimulai, pembacaan sholawat menggema di lokasi acara, menambah kekhidmatan suasana. Apalagi, bulan Sya’ban yang penuh keberkahan ini menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.


“Dalam bulan Sya’ban ini diturunkannya ayat Al-Qur'an tentang shalawat, bahkan disebutkan bahwa kita harus memperbanyak shalawat kepada Nabi. Mumpung bulan Sya’ban menjelang Ramadan, semoga kita termasuk dalam umat yang dipanggil oleh Nabi dengan ‘ummati, ummati’ dan mendapatkan syafaat di jembatan Shirath nanti,” ungkap salah satu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN SGD Bandung yang turut hadir dalam acara tersebut.


​​​​​​​Yaumul Ijtima kali ini juga dihadiri oleh perangkat desa, MUI, serta para tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi keagamaan tetap terjaga dan semakin berkembang, sejalan dengan upaya menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.