• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Subang

LPBINU Jabar Kembali Buka Workshop Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Kedaruratan di SD Rahayu

LPBINU Jabar Kembali Buka Workshop Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Kedaruratan di SD Rahayu
LPBINU Jabar Kembali Buka Workshop Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Kedaruratan di SD Rahayu
LPBINU Jabar Kembali Buka Workshop Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Kedaruratan di SD Rahayu

Subang, NU Online Jabar
Sebanyak 30 peserta terdiri dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, siswa dan perwakilan siswa mengikuti workshop Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan Pembuatan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana di SD Rahayu, Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Selasa (23/8/22)

 

Kegiatan tersebut merupakan program kerja sama Pengurus Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PW PBINU) Jawa Barat dengan dukungan Save The Children Indonesia.


Workshop tersebut digelar yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dilakukan di MI An-Nuur Desa Mulyasari, Subang. Dan workshop di SD Rahayu ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya yaitu menyusun kajian risiko bencana dilingkungan sekolah, serta merumuskan jalur evakuasi dan titik kumpul.


“Para peserta diajarkan membuat Rencana Penanggulangan Bencana Dan Rencana Penanggulangan Kedaruratan. Pada workshop kali ini, juga para peserta secara partisipatif diajak untuk mengetahui Rambu Bencana, yang kemudian dipraktikkan dengan membuat route/jalur evakuasi dan titik kumpul sementara dilingkungan sekolah,” ujar Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja

 

Output dari workshop ini kata Dadang menghasilkan dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang sesuai Standar Operasional (SOP)


“Output dari kegiatan ini, sekolah memiliki dokumen/perencanaan Penanggulangan Bencana, memiliki SOP /Manajemen Kedaruratan ketika terjadi bencana, khususnya bencana banjir, memiliki SOP evakuasi dan memiliki jalur evakuasi serta menyepakati titik kumpul sementara,” tuturnya


Dadang berharap SD Rahayu menjadi sekolah model yang menerapkan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). “Dan bisa menjadi tempat belajar bagi sekolah sekolah lainnya di desa Mulyasari dan kecamatan Pamanukan khususnya,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap


Subang Terbaru