Seputar Jabar PILKADA JAWA BARAT 2024

Kasus TBC di Jabar Tinggi, Ini Strategi Keempat Cagub-Cawagub di Debat Perdana Pilgub Jawa Barat 2024

Rabu, 13 November 2024 | 10:52 WIB

Kasus TBC di Jabar Tinggi, Ini Strategi Keempat Cagub-Cawagub di Debat Perdana Pilgub Jawa Barat 2024

Debat Perdana Cagub-Cawagub Jawa Barat 2024. (Foto: Ss Yt KPU Provinsi Jawa Barat).

Kota Bandung, NU Online Jabar
Debat perdana Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat sudah dimulai. Salah satu subtema yang menjadi pembahasan dalam debat pertama di Graha Sanusi Universitas Padjajaran (Unpad) Kota Bandung pada Senin (11/11/2024) lalu yakni isu kesehatan dan penurunan stunting.


Pertanyaan dibacakan oleh salah seorang moderator debat yakni Frisca Clarissa. Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa jumlah kasus tuberkulosis di Jawa Barat termasuk yang tertinggi.di Indonesia. Dari 175 ribu kasus di tahun 2023, merupakan kasus TBC pada anak. 


Firsca kemudian bertanya soal stategi calon nomor urut 1 yakni pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gita Dwi Natarina  dalam merespon kasus tersebut di Jawa Barat dengan durasi waktu 45 detik untuk menjawab.


"Dalam bidang kesehatan, dan penurunan terutama dalam kasus-kasus yang terkait masalah TBC, kami terus terang menawarkan beberapa program untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi penyakit TBC. Pertama program sceering digital masal. Kedua, kartu keluarga bahagia, dalam rangka program nutrisi bagi pasien TBC. Ketiga, 627 klinik kesehatan terpadu dan berbasis pelayanan TBC. D​​​​​​diharapkan kami mampu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya," jelas Acep Adang Ruhiat.


Setelah itu, moderator memberikan waktu kepada semua Cagub untuk memberikan tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh Cagub nomor 1. Tanggapan pertama diarahka oleh moderator kepada Cagub nomor urut 2 yakni Jeje Wiradinata.


"TBC adalah penyakit lama dan bisa diobati. Tetapi tentu, yang harus dilakukan adalah sikap kita yang pertama adalah lingkungan kita yang tidak boleh kumuh, kedua penyiapan tenaga medis yang mumpuni karena TBC bisa dilakukan penyembuhan dengan kedisiplinan pasien dan kedisiplinan tenaga medis, sehingga ada interaksi keduanya. Insya Allah TBC akan bisa di tangani di Jawa Barat," paparnya.


Pandangan kedua disampaikan oleh Cagub nomor urut 3 yakni Ahmad Syaikhu.


"Pandangan Asih, penanganan TBC ini harus dengan kasih sayang, jangan malah dijauhi tapi harus didekati. Persoalan TBC ini karena masalah-masalah lingkungan, bisa jadi lingkungan perokok pasif sehingga bebas asap rokok. Kedua penanganan juga perlu melalui posyandu, sehingga mampu mendeteksi betul mereka yang terkena TBC. Itulah pentingnya kita revitalisasi Posyandu. Untuk itu, kita menawarkan agar kader posyandu ditingkatkan insentifnya agar bisa lebih fokus menangani hal ini," tuturnya.


Selain itu, tanggapan juga sama diberikan oleh moderator kepada Cagub nomor urut 4 yakni Dedi Mulyadi. Ia meyebutkan bahwa penanganan TBC dibagi menjadi dua, yakni jangka panjang, kedua jangka pendek.


"Penanganan jangka pendek adalah, seluruh anak-anak yang berpotensi memiliki penyakit segera didiagnosa agar tidak muncul ketika sudah menjadi parah dan menjadi kasus, sehingga setiap orang terlahir harus didampingi oleh dokter. Disitulah diperlukan negara tampil untuk melahirkan dokter keluarga yang berkunjung kepada masyarakat bukan hanya masyarakat kaya, tetapi juga masyarakat miskin," jelasnya.


"Kedua, dalam jangka panjang, mereka juga harus didampingi oleh fasilitas ekonomi karena sering kali TBC itu diakibatkan karena ketidakmampuan ekonomi keluarga. Ketiga, lingkungan yang harus segera diperbaiki. Karena lingkungan merupakan faktor utama lahirnya TBC di indonesia


Pasca semua menanggapi, Acep Adang Ruhiat menyebutkan bahwa pihaknya juga menyetujui apa yang disampaikan oleh calon lain.


"Dengan demikian, karena TBC adalah penyakit menular, sehingga perlu adanya penanganan lebih dini dengan adanya program screening digital ini sejak awal kita bisa mengetahui siapa yang memperoleh penyakit TBC ini. Adanya klinik kesehatan terpadu di 627 kecamatan sehingga disini dihadirkan para ahli terutama tim medis yang memang secara lengkap untuk mengetahui tentang bagaimana TBC ini supaya tidak menular kepada masyarakat luas," tandasnya.


Sebagai informasi, Debat Cagub-Cawagub Jawa Barat 2024 juga disiarkan secara langsung dikanal Youtube resmi KPU Provinsi Jawa Barat.