• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Profil

KH Lukman Hakim, Pencetus Metode ILHAMQU untuk Cepat Hafal Al-Qur’an (Bagian 8)

KH Lukman Hakim, Pencetus Metode ILHAMQU untuk Cepat Hafal Al-Qur’an (Bagian 8)
KH Lukman Hakim (NU Online Jabar)
KH Lukman Hakim (NU Online Jabar)

Metode ILHAMQU yang dicetuskan oleh seorang ulama muda dan hafiz asal Kabupaten Cirebon, yaitu KH Lukman Hakim, memiliki berbagai keunggulan, selain mampu dengan mudah dan cepat bagi para calon hafiz dan hafizah (penghafal) untuk menghafal kitab suci, juga mampu mendatangkan kerianggembiraan dan memunculkan motivasi yang kuat karena mengetahui 7 keajaiban dan  7 hambatan menghafal Al-Qur’an. 
Selain itu, menurut Kang Lukman, metode ILHAM menawarkan sekurang-kurangnya tiga keunggulan, yakni sebagai solusi menghafal al Qur’an, penguatan multiple-intelegensi, dan pembentukan karakter (character building basic)
Apa sih metode ILHAM itu? menurut Kang Lukman, Ilham adalah bentuk sederhana dari Integrated, Listening, Hand, Attention, dan Matching. Agar simpel disebut ILHAM. 

Integrated: Memadukan 7 Jenis Kecerdasan 

Sebagaimana anda simak sebelumnya, tujuh jenis kecerdasan dipopulerkan Howard Gardner. Bedanya, dalam metode ini tujuh kecerdasan ini akan diinovasi sebagai teknik menghafal sekaligus untuk membangkitkannya dalam diri peserta didik. Apa saja tujuh kecerdasan ini? 

1.    Kecerdasan Linguistik 

Tipe kecerdasan ini berhubungan erat dengan kemampuan seseorang dalam mengolah kata dan bahasa dengan sangat baik (Wiwitan, 2003). Siapa saja yang memiliki kecerdasan ini? Jurnalis, penulis, ahli sastra, komedian, sekertaris, pengacara, penyair, juru cerita, editor, pustakawan, guru/dosen, presenter, ahli pidato, dan lain-lain. Mereka ini adalah orang yang terus menerus mengasah kecerdasan bahasanya. 

“Sesungguhnya, menghafal al Qur’an adalah proses mengasah kecerdasan ini. Kita tahu, al Qur’an itu berbahasa arab. Sebagai orang Indonesia, belajar al Qur’an berarti belajar bahasa asing. Ciri kecerdasan ini tumbuh adalah fasih mengucapkan kata-kata dalam al Qur’an. Agar fasih, metode ILHAM menggunakan pembimbing sebagai pusat pembelajaran. Tujuannya tentu agar peserta didik mampu meniru kefasihan sang pembimbing,” ungkap Kang Lukman.

2.    Kecerdasan Logis-Matematis 

“Kenal Albert Einstein atau BJ Habibi? Ya, mereka berdua adalah sosok yang memiliki kecerdasan logis-matematis. Mereka mampu dalam menalar, mengurutkan, berpikir sebab-akibat, menciptakan hipotesa, mencari pola numeric, dan hidupnya sangat rasional. Sayangnya, menghitung dan berpikir logis banyak tidak disukai peserta didik,” kata Kang Lukman.

Belajar menyukai hitung-hitungan adalah langkah awal yang ditempuh oleh metode ILHAM. Kecerdasan ini akan diasah dengan menggunakan ruas jari sebagai penomoran ayat. Penomoran dimulai dari ruas jari terbawah pada jari kelingking. Angka 1-19 terletak di ruas jari sebelah kiri sedangkan angka 20-38 terdapat di ruas jari sebelah kanan. 

3.    Kecerdasan Visual-Spasial 

Siapakah yang memiliki kecerdasan visual? Pelukis, desainer, kaligrafer, arsitek, dan lain-lain. Bagaimana cara mengaktivasinya? Lihatlah dengan fokus dan tajam. Dalam menghafal, kecerdasan ini mendominasi pola menghafal kita yaitu fokus 16 pada tulisan. Metode ILHAM akan mengakomodir pola ini dengan sedikit sentuhan inovasi. Di mana peserta akan melihat gerak bibir pasangan yang ada dihadapannya. 

4.    Kecerdasan Musikal 

Sering bernyanyi di dalam kamar mandi? Kecerdasan bermusik sebenarnya ada dalam diri setiap orang. Terlepas dari genre yang ia sukai, musik menjadi bagian dari hidup. Penyanyi, qori’, dan pelantun shalawat adalah mereka yang mendayagunakan kecerdasan musikal secara maksimal. Menghafal al Qur’an juga sangat dianjurkan memasukkan unsur seni ini. Dengan demikian, membaca al Qur’an tidak hanya baik dan benar tapi juga indah.

5.    Kecerdasan Kinestetik 

Kecerdasan ini dimiliki oleh Olah ragawan, misalnya. Ia mampu mengelola dan mengasah gerak tubuhnya sedemikian rupa. Dalam metode ILHAM, pendekatan dengan kinestetik digunakan dengan menggerakkan ujung jari sebagai pengukur intonasi pendek, panjang, dan lebih panjang. 

6.    Kecerdasan Interpersonal 

Motivasi menghafal terkadang luntur seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu butuh dorongan dari pihak lain. Pola ini coba diterapkan dalam proses menghafal menggunakan metode ILHAM. Di mana peserta didik duduk berpasang-pasangan. Teman sejawat istilahnya. Tujuannya agar ia mampu mendorong pasangannya untuk stabil dalam menghafal. 

“Mereka yang bisa memotivasi, menggerakkan, juga memengaruhi orang lain adalah pribadi yang memiliki kecerdasan tipe ini. contonya seperti muballigh, kyai, orator, dokter, motivator, dan lain sebagainya,” tegas Kang Lukman.

7.    Kecerdasan Intrapersonal 

Tipe kecerdasan terakhir dalam metode ini adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri sehingga mampu memotivasi diri sendiri dengan baik. Ini ditempuh agar peserta mampu membangkitkan karakter kemandirian dan mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. “kalau dia bisa, ngapain saya tidak,” pungkas Kang Lukman.

Penulis: Iing Rohimin
Editor: Iip Yahya


Editor:

Profil Terbaru