• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Profil

KH Lukman Hakim Pencetus Metode ILHAMQU untuk Cepat Hafal Al-Qur’an (Bagian 2)

KH Lukman Hakim Pencetus Metode ILHAMQU untuk Cepat Hafal Al-Qur’an (Bagian 2)
KH Lukman Hakim
KH Lukman Hakim

Berbagai metode belajar dan menghafal Al-Qur’an saat ini telah banyak dikembangkan di Indonesia. Tujuannya adalah agar para calon hafiz dan hafizah (penghafal) kitab suci umat Islam itu mampu dengan mudah dan cepat dalam menghafalkannya. 

Dari sekian banyak metode yang yang dikembangkan, ada salah satu metode yang menarik, ringan dan mampu mendatangkan kerianggembiraan bagi para penghafal Al-Qur’an, yakni metode ILHAMQU yang dicetuskan oleh seorang ulama muda dan hafiz asal Kabupaten Cirebon, yakni KH Lukman Hakim.

Kia muda yang menjabat Ketua STID Al Biruni Cirebon ini memaparkan, Metode ILHAMQU diajarkan kepada para calon hafiz dan hafizah dengan mengungkapkan 7 keajaiban menghafal Al-Qur’an untuk memotivasi mereka. 

“Keajaiban, kita sudah mengenal istilah ini sejak lama. Tentu, kita semua mengharapkan sesuatu yang memiliki nuansa keajaiban. Jika kita ingin sesuatu yang ‘ajaib’, sebenarnya ada di dekat kita. Apa itu? Al-Qur’an itu sendiri adalah keajaiban. Coba kita bayangkan, sejak 15 abad silam, Al-Qur’an mampu berdialektika dengan segala kondisi dan waktu. Al-Qur’an itu shalihun li kulli zamân wa makân. Ini menandakan bahwa Al-Qur’an dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan manusia pada zaman apa pun ia hidup dan di mana pun kaki berpijak,” ungkap kiai penikmat kopi ini yang dikenal mudah bergaul dengan kalangan mana pun.

Kang Lukman menambahkan, dimensi keajaiban akan  menjadikan keajaiban Al-Qur’an mampu menembus lorong waktu dan daya jangkau tak terbatas. Setidaknya, keajaiban ini masih bisa dirasakan sekarang, saat ini. Jika demikian adanya, maka segala hal yang bersentuhan dengan Al-Qur’an akan terpapar energi keajaiban ini. Bagaimana dengan aktivitas menghafal Al-Qur’an? Berikut ini beberapa kejaiban menghafal Al-Qur’an.

1. Meneladani Rasulullah 

Rasulullah adalah manusia pertama yang memperoleh keajaiban Al-Qur’an. Beliau dilahirkan tanpa kasih sayang orang tua. Sejak kecil, ayahnya meninggal dunia. Tak lama menyusul ibu yang sangat dicintainya. Praktis, hidup nabi dilalui tanpa didampingi orang-orang terkasih. Namun, kondisi ini tak menyurutkan langkah nabi untuk berkembang dan maju. Beliau membangun sebuah peradaban yang dianggap sebagai peradaban emas. Tak salah jika Michael Hart (2017) menempatkan Nabi Muhammad sebagai manusia paling berpengaruh di dunia. 

Kunci dari pengaruh nabi masih terasa hingga saat ini ada pada Al-Qur’an. Sekali lagi, fokus Hart tertuju pada Al-Qur’an yang dianggap sebagai kitab suci paling berpengaruh di dunia. Ini terbukti dengan kuatnya umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai ‘sahabat’ sehari-hari. 

“Patut kita renungkan, tokoh paling berpengaruh dunia meneladani umatnya untuk menghafal Al-Qur’an. Proses menghafal Nabi tidak semudah era kita hari ini. Hidup penuh keterbatasan, perang berkecamuk, intimidasi yang luar biasa hebat, dan media menghafal yang tidak menunjang sama sekali. Tapi, Nabi tetap menghafal Al-Qur’an,” ujar Kiai yang tidak pernah lelah untuk menyebar luaskan ghiroh umat Islam untuk menghafal Al-Qur’an ini.

2. Menyemai Keberkahan dan Kemuliaan 

Menjadi lebih berkah dan hidup mulia adalah idaman semua orang. Siapapun menginginkan hidupnya lebih baik dan mulia. Berkah atau berkah adalah istilah untuk menunjukkan bertambahnya kebaikan, ziyâdat al khair. Sederhananya, hidup berkah menjadikan hidup kita semakin bernilai, penuh kebaikan, dan pikiran-pikiran kita menjadi positif. 

Efek berkah dalam pekerjaan misalnya dapat kita rasakan saat pekerjaan beres, meningkatnya produktivitas, dan profit bertambah. Dalam manajemen waktu, efek berkah dapat mewujud saat kita bisa melakukan banyak dalam waktu yang singkat dengan hasil memuaskan. Cara praktis yang bisa ditempuh yakni selalu berdekatan dengan sumber keberkahan itu sendiri, Al-Qur’an. Dalam QS. Al An’am: 155 Allah membekali Al-Qur’an dengan dimensi keberkahan. “Dan ini adalah Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat,” demikian Allah berfirman.  

Selain keberkahan hidup, pada umumnya orang mengidamkan hidup mulia. Tak ada yang menginginkan hidup dalam kehinaan.

3. Mendamba Kedamaian Hati 

Damainya hati bukanlah di saat tidak ada masalah melainkan di tengah kemelut hidup terdapat ruang-ruang kedamaian. Sebab, tidak ada yang hidup tanpa masalah. Ada orang yang mencari kedamaian sampai rela terbang jauh menyusuri tempat-tempat terindah. Ada juga yang menciptakan kedamaian dalam dirinya. Kategori kedua ini meyakini bahwa kedamaian hakiki ada dalam diri kita bukan di luar kita. Tawaran kedamaian dari luar hanyalah kamuflase belaka. 

“Jika Anda ingin menciptakan kedamaian dalam hati, maka suara bacaan Al-Qur’an memiliki tingkat relaksasi paling baik dibanding musik klasik atau musik relaksasi lainnya. Bahkan, anak yang sudah didengarkan suara bacaan (terapi) Al-Qur’an akan jauh lebih tenang dan lebih tahan terhadap stress, bayangkan, saat Al-Qur’an ada dalam diri kita sendiri,” tegas Kang Lukman. 

4. Menapaki Jalan Terbaik 

Khairukum man ta’allam al Qur’ân wa ‘allamahu, sabda Nabi. Orang terbaik versi nabi adalah para pembaca Al-Qur’an apalagi jika sampai menghafalnya. Jalan ‘pintas’ untuk menjadi terbaik adalah dengan menghafal Al-Qur’an. Malaikat Jibril menjadi terbaik karena beliau satu-satunya malaikat yang membawa Al-Qur’an. Nabi Muhammad menjadi Nabi terbaik karena ada Al-Qur’an. Bulan Ramadhan lebih baik dari bulan-bulan lainnya, karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan ini. Begitu juga, malam Lailatul Qadar ditahbiskan sebagai malam terbaik karena Al-Qur’an. Anda pun akan menjadi terbaik, jika dalam diri anda ada Al-Qur’an. Terbaik di sisi Allah juga di mata manusia. 

Dengan mengetahui beberapa keajaiban menghafal Al-Qur’an tersebut, menurut Kang Lukman akan menumbuhkan motivasi yang tinggi bagi para calon hafiz dan hafizah. 

“Untuk tiga keajaiban lainnya, nanti akan saya uraikan lebih lanjut, yang pasti Metode ILHAMQU memberikan spirit yang kuat kepada para penghafal Al-Qur’an, dari situ mereka akan termotivasi sehingga aktivitas menghafal Al-Qur’an bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang berat dan menjemukan, melainkan aktivitas penuh semangat untuk menjemput keajaiban yang akan didapatkan,” pungkas Kang Lukman. (Bersambung)

Penulis: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi

 


Profil Terbaru