Tangis Haru Warnai Lailatul Muwadda’ah 1446 H di Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri
Ahad, 23 Maret 2025 | 19:59 WIB
Pangandaran, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri menggelar acara Lailatul Muwadda’ah atau tafaruqan sebagai tradisi perpisahan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Acara yang penuh haru ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren pada Jumat, 21 Maret 2025, sejak pukul 17.00 WIB hingga dini hari.
Sebanyak 60 santri dan santriwati mengikuti kegiatan ini, yang juga dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren, Kiai Asep Muhibin, bersama perwakilan Dewan Guru, Kyai Lukmanul Hakim dan Fujhi Andria Permana. Acara ini diselenggarakan oleh Panitia Pengurus Pesantren dengan tujuan mempererat ukhuwah Islamiyah sebelum para santri kembali ke kampung halaman masing-masing.
Rangkaian kegiatan diawali dengan buka puasa bersama, diikuti salat Magrib, persiapan salat Isya dan Tarawih berjamaah. Setelah itu, Lailatul Muwadda’ah resmi dibuka dengan mushofahah atau salam perpisahan serta sesi foto bersama.
Dalam sambutannya, Kiai Asep Muhibin berpesan kepada para santri agar menjaga nama baik pesantren di mana pun mereka berada.
“Kahade nitip marwah urang salaku santri kudu dijaga, almamater pasantren kudu di embang, jeung kebiasaan urang salaku santri kudu nu merenah nalika dimana urang ayana,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Aziz mengingatkan bahwa momen tafaruqan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para santri.
“Tafaruqan atau muwadda’ah ini momentum satu tahun sekali, dan ini harus dijadikan wadah bagi para santri untuk mengasah kemampuan, membentuk mental positif, dan menjadikan momentum untuk saling bermaaf-maafan atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, dan jangan lupa apa yang sudah diamanatkan kepada kita harus dilaksanakan,” ucapnya.
Setelah sambutan, para santri melaksanakan tawasul bersama sebelum menikmati sesi hiburan. Berbagai kreasi santri ditampilkan, mulai dari pidato, sholawat, hingga ngabodor, yang menambah hangatnya suasana perpisahan tersebut.
Acara ditutup pada pukul 03.00 WIB dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba, di antaranya MCC Battle Champions, Lomba Pidato, Lomba Sholawat, Lomba Al Barjanzi, Lomba Tahlil, serta Lomba Bola Voli.
Bagi sebagian santri, Lailatul Muwadda’ah ini menjadi momen terakhir sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
“Momentum ini luar biasa. Kami merasa sangat dekat satu sama lain dan berharap acara ini terus diadakan setiap tahun,” ujar salah seorang santri.
Harapannya, Lailatul Muwadda’ah dapat terus menjadi tradisi tahunan Pondok Pesantren Nurul Huda Cikandri untuk menjaga silaturahmi dan kebersamaan di antara para santri.
Kontributor: Nur Aziz
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua