• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Pangandaran

Pondok Pesantren Bani Husen Pangandaran Gelar Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban

Pondok Pesantren Bani Husen Pangandaran Gelar Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban
Pondok Pesantren Bani Husen Pangandaran Gelar Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban. (Foto NU Online Jabar/Soleh)
Pondok Pesantren Bani Husen Pangandaran Gelar Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban. (Foto NU Online Jabar/Soleh)

Pangandaran, NU Jabar Online

Pondok Pesantren Prembun Bani Husen menggelar Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban dengan tema Fiqih Siyasah dan Kewarganegaraan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, (17/12) ini dihadiri ratusan pengasuh pondok pesantren dan ulama NU Pangandaran.

 

Dalam kegiatan ini turut mengundang narasumber diantaranya Pengurus Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Dr Rumadi Ahmad; Ketua Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya Dr, KH. Yayan Bunyamin; dan Pengasuh Pondok Pesantren Bani Husen Kiai Irfanudin yang juga merupakan Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pangandaran. 

 

Ketua panitia kegiatan Halaqoh Nasional Fiqih Peradaban, Kiai Fuad Husen menyampaikan bahwa kegiatan dengan tema Fiqih Siyasah dan Kewarganegaraan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari para pengasuh pondok pesantren yang ada di Pangandaran, terutama pesantren yang berada di bawah Nahdlatul Ulama.

 

Kiai Fuad berharap warga Nahdlatul Ulama memahami betul kaitan dengan persaudaraan yang hakiki sebagaimana diajarkan oleh masayih NU itu sendiri. “Maka dalam hal ini PBNU menginisiasi kegiatan tersebut agar kita sebagai warga Nahdlatul Ulama memahami betul tentang kewarganegaraan,” terangnya.

 

Dalam kesempatan yang sama Bupati Pangandaran yang turut hadir dalam acara tersebut juga menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama senantiasa berkomitmen merawat dan menjaga kesatuan NKRI.

 

“Saya kira NU sejak KH Hasyim Asy'ari di Surabaya tanggal 22 Oktober yang melahirkan hari pahlawan, KH Wahid Hasyim Anggota tim sembilan yang merumuskan ideologi Pancasila dan sampai hari ini NU berkomitmen bagaimana merawat dan menjaga kesatuan RI,“ ujar H Jeje Wiradinata. 

 

H. Jeje WIradinata memandang bahwa ada dua hal yang menjadi dasar dalam NU, pertama membina umat dan yang kedua menularkan komitmen kebangsaan.

 

“Yang pertama sudah begitu kencang dilaksanakan di Pangandaran. Nah, yang kedua ini yang harus menjadi bagian strategis bagi keberadaan NU terutama di Pangandaran. Di mana Pangandaran ini merupakan daerah terbuka atau daerah wisata,” tambahnya.

 

Selanjutnya, Rais Syuriyah PCNU Pangandaran KH Muksin Aziz berpesan: “Satu Nahdlatul Ulama jadikan wasilah untuk kita semua bisa ma’rifat kepada Allah SWT. Karena NU merupakan Tariqah dan pengabdian kita kepada dzat Allah SWT sehingga terbentuk beberapa hal yang harus bisa kita laksanakan dan kita bisa tembus,” ujarnya.

 

“Kedua, NU jadikan media dakwah untuk kita semua. Kabupaten Pangandaran sekitar 60% adalah warga NU, artinya baik dan buruknya Kabupaten Pangandaran adalah baik dan buruknya warga NU. maka, dalam hal ini langkah apapun baik besar maupun kecil semua harus menjadi media dakwah pengkajian Aswaja dan seperti yang dikaji hari ini,” pungkasnya.

 

Pewarta: Soleh Hidayat
Editor: Agung Gumelar


Pangandaran Terbaru