Ngalogat

Hasta Brata dan Empat Sifat Kenabian: Filosofi Kepemimpinan Kiai Toto Idris Taufiq di Pesantren Al Hidayah dan LAZISNU Bogor

Senin, 14 April 2025 | 16:06 WIB

Hasta Brata dan Empat Sifat Kenabian: Filosofi Kepemimpinan Kiai Toto Idris Taufiq di Pesantren Al Hidayah dan LAZISNU Bogor

Pengurus inti Lazisnu Kab Bogor.(Dari atas ke bawah kiri-kanan) KH Toto Idris Taufiq, Kang Sobur,Kang Wahid, Kang Haji Herman,Kang Sandi, Kang Hamid, Kang Ghofar, Kang Happy, Kang Husni. (Foto: NU Online Jabar)

Oleh Abdul Ghofar
Dalam khazanah kepemimpinan NUsantara, terdapat konsep klasik yang dikenal dengan Hasta Brata—delapan perilaku utama yang semestinya dimiliki seorang pemimpin. Konsep ini sejatinya merupakan perwujudan dari nilai-nilai kepemimpinan para nabi, yakni sifat Shiddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas).

 

Konsep Hasta Brata mengajarkan bahwa pemimpin ideal harus memiliki karakter seperti: Bumi, yang kuat dan memberi tanpa pamrih. Matahari, yang menjadi sumber energi dan inspirasi. Api, yang tegas dan berani dalam menegakkan keadilan. Samudera, yang luas hati dan mampu menyatukan perbedaan. Langit, yang menggambarkan keluasan ilmu dan wawasan. Angin, yang pengaruh dan kehadirannya dirasakan meski tak selalu tampak. Bulan, yang memberikan rasa damai di tengah kegelapan. Bintang, yang menjadi petunjuk dan pemberi solusi.

 

Delapan karakter itu berpadu selaras dengan empat sifat kenabian yang menjadi pedoman kepemimpinan Islam sepanjang zaman.

 

Sosok KH Toto Idris Taufiq, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah, Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor sekaligus Ketua LAZISNU Kabupaten Bogor, menjadi contoh konkret dari pemimpin yang mengamalkan nilai-nilai tersebut.

 

Kiai Toto merupakan alumni Pondok Pesantren Cipasung dan termasuk santri dekat Almaghfurlah KH Ilyas Ruhiat, yang membimbingnya sejak tingkat aliyah hingga kuliah. Pengalaman mondok inilah yang menjadi modal dasar dalam membina santri dan mengembangkan lembaga yang beliau pimpin.

 

Kiprah dan karakternya sangat terasa dalam kepemimpinan di LAZISNU Kabupaten Bogor. Di bawah kepemimpinannya, lembaga ini mengalami kemajuan signifikan—dari yang sebelumnya kurang dikenal, kini telah berperan aktif dalam jejaring PCNU, PWNU hingga PBNU, serta memberikan maslahat nyata bagi warga Bogor.

 

Melalui pengamalan nilai Hasta Brata dan empat sifat kenabian, KH Toto Idris Taufiq menjadi gambaran pemimpin ideal yang memberi, membimbing, dan menginspirasi umat.


Penulis adalah pengurus LAZISNU Kabupaten Bogor