• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Hikmah

Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan

Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan
Kisah Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi yang Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan
Kisah Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi yang Ditagih Utang hingga Tidak Jumatan

Tidak semua orang dalam kehidupan sehari-hari secara finansialnya selalu tercukupi. Dalam suatu terdesak, sezseseorang memilih cara berutang sebagai solusi. Terdapat banyak anjuran baik dari ayat Al-Qur’an maupun hadits yang menjelaskan tentang keutamaan orang memberi utang karena merupakan bagian dari menolong orang lain. Bahkan, menagih utang pun ada etika dan aturannya.


Situasi sulit semacam ini juga pernah dialami Sayyidina Mu’adz bin Jabal ra, sahabat Nabi Muhammad saw yang terkenal sangat cerdas dari klan Khazraj Madinah. 


Mengutip dari NU Online, diriwayatkan, sahabat Mu’adz ra mempunyai utang emas satu uqiyah (setara 201 gram), atau sekitar 180 juta rupiah, kepada orang Yahudi bernama Yohana bin Maria. Sialnya, pada Jumat pagi, Yohana datang untuk menagihnya dan menunggunya di depan pintu rumah Mu’adz ra.


Mengetahui Yohana menghadangnya di depan pintu untuk menagih utang, Mu’adz ra pun bersembunyi di dalam rumah hingga tidak berangkat Jumatan. Hal ini tentu mengagetkan. Saat Jumatan, Nabi saw pun mencari-cari Mu’adz ra, mana ini orang kok tidak berangkat Jumatan.


Pada waktu berikutnya saat bertemu Nabi saw segera menegur Mu’adz ra:


“Apa yang mencegahmu dari berangkat Jumatan, hai Mu’adz?”


“Karena Yohana Nabi, —lalu Mu’adz ra meceritakan kisahnya—. Karenanya aku enggan keluar rumah khawatir Yohana menagihku. Sementara aku belum punya harta untuk melunasinya,” jawab Mu’adz ra secara jujur.


“Tidakkah kamu mau aku ajari, hai Mu’adz, beberapa kalimat yang bila kamu berdoa dengannya, andaikan kamu punya utang emas sepenuh bumi, niscaya Allah akan melunasinya darimu?” tanya Nabi saw setelah mendengar cerita Mu’adz ra.


“Ya Nabi,” jawab Mu’adz penuh semangat.


Kemudian Nabi saw mengajari Mu’adz untuk membaca Surat Ali Imran ayat 26-27 dan sebaris doa. (Ja’far bin Muhammad al-Mustaghfiri, Fadhâ'ilul Qur’ân, Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyah), halaman 216).


Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online.


Hikmah Terbaru