• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Teknis Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah pada Malam Hari Santri 2023

Teknis Pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah pada Malam Hari Santri 2023
Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz
Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz

Bandung, NU Online Jabar
Pada malam Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Pengurus NU di seluruh Indonesia akan menyelenggarakan pembacaan satu miliar Shalawat Nariyah. Seruan ini disampaikan melalui surat edaran PBNU Nomor 1034/PB.01/A.1.03.08/99/10/23 yang diterbitkan pada tanggal 13 Oktober 2023.


Melansir NU Online, dalam rapat koordinasi Hari Santri yang dihadiri oleh para pengurus wilayah NU, lembaga NU, dan panitia Hari Santri 2023 pada Senin (16/10/2023), Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz menjelaskan teknis pelaksanaan pembacaan Shalawat Nariyah.


Pembacaan ini akan dilakukan pada Sabtu (21/10/2023) malam, dimulai dengan Shalat Isya berjamaah, pembacaan tawassul dan aurad, serta diakhiri dengan pembacaan satu miliar Shalawat Nariyah. Ishfah menegaskan bahwa kegiatan ini akan dimulai selepas Shalat Isya berjamaah.


Teknis pembagian paket pembacaan diserahkan kepada struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting. Setiap struktur kepengurusan mendapatkan 15 paket, di mana satu paket terdiri dari 4.444 Shalawat Nariyah. Ishfah menjelaskan bahwa dalam satu majelis, 45 orang akan membaca Shalawat Nariyah, dengan setiap Shalawat memakan waktu 30 detik. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu paket adalah 50 menit atau satu jam.


Ishfah menekankan bahwa jumlah 4.444 Shalawat Nariyah dalam satu paket didasarkan pada ijazah yang diperoleh, dan tidak ada pengurangan atau pemotongan dalam pembacaan. Pembacaan ini akan dilakukan secara bersama-sama, tanpa ada potongan atau nyicil.


Lebih lanjut, pembacaan Shalawat Nariyah dibagi menjadi dua, yaitu di struktur NU dan di luar struktur NU. Struktur NU, mulai dari pusat hingga ranting, bertanggung jawab membaca 15 paket. Sementara itu, lembaga di luar struktur NU, seperti pondok pesantren, masjid, mushola, dan majelis taklim, diwajibkan membaca satu paket.


Ishfah berharap agar pembacaan Shalawat Nariyah oleh pengurus NU dapat dipublikasikan di media sosial. "Kita semarakkan media sosial dengan pembacaan Shalawat Nariyah, struktur NU dapat mempublikasikan di media, kita semarakan Shalawat Nariyah," pungkasnya.
 


Nasional Terbaru