Bandung, NU Online Jabar
Pada musim haji tahun 2023 jumlah jamaah haji lansia atau lanjut usia menjadi lebih banyak dari musim-musim haji sebelumnya. Hal tersebut karena pada musim haji di tahun sebelumnya calon jamaah di atas umur 65 tahun tidak bisa berangkat ke tanah suci Makkah. Sebab itu, Kementerian Agama mendorong kampanye 'Haji Ramah Lansia'.
Kembali normalnya kuota jamaah haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi tahun ini memberikan kebahagiaan bagi banyak pihak. Namun, di sisi lain juga mengandung risiko yang sangat besar karena di dalamnya terdapat 67.000 jamaah haji lansia. Oleh sebab itu sejumlah persiapan dilakukan pemerintah, salah satunya dengan menguatkan petugas layanan jamaah lansia.
"Kami telah siapkan langkah mitigasi layanan jemaah lansia. Apalagi, tidak adanya pendamping jamaah lansia dan penggabungan mahram," terang Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat pada acara Identifikasi dan Pemetaan Masalah Haji di Palembang, Selasa lalu dilansir laman Kemenag.
Dari sisi sumber daya petugas haji, Arsad menerangkan, pihaknya telah menyiapkan struktur khusus dalam organisasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun ini.
Salah satu perangkatnya ialah pembentukan Kepala Bidang Pelayanan Lansia dan Disabilitas, yang akan dibantu Kepala Seksi di setiap kantor daerah kerja (Daker).
"Di setiap sektor wilayah juga disiapkan 10 petugas haji ramah lansia yang siap melayani jamaah setiap saat," jelas Arsad.
Kemenag juga menyiapkan buku Panduan Manasik Haji dan Umrah Ramah Lansia https://storage.nu.or.id/storage/files/buku-tuntunan-manasik-haji-dan-umrah-untuk-lansia-1444-hpdf_1683043637.pdf. Buku ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan manasik jemaah lansia, baik di Kankemenag Kabupaten/Kota maupun Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
"Pembimbing ibadah harus dapat menjelaskan beragam kemudahan bagi jamaah lansia dalam beribadah haji. Jelaskan mana yang wajib dan mana yang bisa diwakilkan," terang Arsad.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah serta stakeholder yang terlibat terus mengidentifikasi masalah, menjalin komunikasi, serta memberikan edukasi kepada jamaah. Ini penting agar jamaah mempunyai pemahaman yang valid serta tidak terpengaruh dengan hoaks yang beredar.
Seperti diinformasikan sebelumnya, setelah tertunda karena pandemi, jamaah haji lansia tahun ini meningkat signifikan. Jumlahnya mencapai 67.000 atau sekitar 30 persen dari total kuota jamaah haji Indonesia.
"Jamaah haji lansia yang berangkat tahun ini meningkat secara signifikan 30 persen dari kuota. Ini tentu membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, khususnya pemerintah yang berkewajiban melindungi dan melayani jemaah hajinya," tegas Arsad.
Editor: Abdul Manap
