Nasional

Rukyatul Hilal LF PBNU Tetapkan Awal Bulan Sya'ban 1445 H Jatuh Pada Ahad 11 Februari 2024

Ahad, 11 Februari 2024 | 10:00 WIB

Rukyatul Hilal LF PBNU Tetapkan Awal Bulan Sya'ban 1445 H Jatuh Pada Ahad 11 Februari 2024

Rukyatul Hilal LF PBNU Tetapkan Awal Bulan Sya'ban 1445 H Jatuh Pada Ahad 11 Februari 2024

Jakarta, NU Online Jabar
Melalui Lembaga Falakiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi mengikhbarkan bahwa awal bulan Sya'ban 1445 H jatuh pada Ahad 11 Februari 2024. Keputusan tersebut diungkapkan dalam surat pengumuman Nomor: 015/LF–PBNU/II/2024 yang dikeluarkan pada Sabtu (10/2/2024).


"Awal bulan Sya'ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Pon 11 Februari 2024 M (mulai malam Ahad) atas dasar rukyah," sebagaimana tertulis dalam pengumuman tersebut melansir laman NU Online.


Dalam surat tersebut juga dijelaskan, keputusan didasarkan pada hasil rukyatul hilal, bahwa ada sejumlah lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Sya'ban 1445 H pada Sabtu, 29 Rajab 1445 H bertepatan 10 Februari 2024 M.


"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Wage 29 Rajab 1445 H / 10 Februari 2024 M. Laporan tiap lokasi rukyat yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Terdapat beberapa lokasi yang melihat hilal," paparnya.


Adapun lokasi yang berhasil melihat hilal adalah sebagai berikut:

  • RSI Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Kota Sidoarjo dan saksi M. Qolbir Rohman. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18:07 WIB
  • Balai rukyat Condrodipo, Gresik, Jawa Timur dengan penyelenggara Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Gresik dan saksi Akhmad Solakhuddin. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18.08 WIB
  • Masjid Baitul Muttaqien, Bekasi, Jawa Barat dengan penyelenggara pribadi. Hilal terlihat kasat mata pada pukul 18:22 WIB dengan pelapor Akhirul Soleh dkk.


Oleh karena itu, Nisfu Sya'ban akan terjadi pada Ahad (25/2/2024) atau mulai Sabtu (24/2/2024) malam Ahad.


Tidak hanya itu, LF BNU juga berterima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini. Pihaknya meminta agar seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini. 


"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Sya'ban 1445 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah / cabangnya masing–masing," lanjut pengumuman tersebut.


Sebagai informasi, hilal akhir Rajab 1445 H atau bertepatan dengan Sabtu Pahing, 10 Februari 2024 M adalah 6 derajat 11 menit 44 detik dengan elongasi 8 derajat 19 menit 13 detik dan lama hilal di atas ufuk 29 menit 13 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Februari 2024 pukul 06:01:12 WIB.


Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.


Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 12 menit dan elongasi hilal hakiki 7 derajat 15 menit, serta lama hilal di atas ufuk 25 menit 11 detik.


Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 6 derajat 15 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 37 menit, dan lama hilal di atas ufuk 30 menit 52 detik.