• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Rais Syuriah PWNU Jabar Ajak Muslimat NU Purwakarta Ikhlas Jalankan Organisasi: Tidak Berharap Apapun Selain Ridho Allah SWT

Rais Syuriah PWNU Jabar Ajak Muslimat NU Purwakarta Ikhlas Jalankan Organisasi: Tidak Berharap Apapun Selain Ridho Allah SWT
Rais Syuriah PWNU Jabar Ajak Pengurus Lebih Ikhlas Jalankan Organisasi: Tidak Berharap Apapun Selain Ridho Allah SWT. (Foto: Riki Baehaki).
Rais Syuriah PWNU Jabar Ajak Pengurus Lebih Ikhlas Jalankan Organisasi: Tidak Berharap Apapun Selain Ridho Allah SWT. (Foto: Riki Baehaki).

Purwakarta, NU Jabar Online
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU Jawa Barat, KH Abun Bunyamin mengajak kepada Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Purwakarta agar menjadi pengurus yang ikhlas dalam menjalankan organisasi. Hal tersebut beliau sampaikan dalam tausiyahnya pada gelaran Konferensi Cabang (Konfercab) PC Muslimat NU Kabupaten Purwakarta, di Gedung Dakwah, Jalan Jendral Ahmad Yani, Purwakarta, Sabtu, (23/7). 


"Kami mengamanatkan kepada pengurus Muslimat NU agar menjadi orang yang mukhlisin atau ikhlas dalam menjalankan organisasi. Ikhlas mengabdi pada NU, tidak berharap apapun selain mengharap ridho Allah Swt," jelas kiai Abun. 


Selain menjadi mukhlisin, sambung kiai Abun, pengurus juga harus menjadi murobbi yaitu menjadi pengayom. Mengayomi anggotanya, mengarahkan bila terdapat kelalaian dan mencontohkannya dengan baik. Kemudian menjadi muwahid yaitu menjadi pemersatu. Silahkan satukan komponen-komponen NU, jangan sampai seperti politik belah bambu, kita satukan, sehingga dapat menjadi kekuatan. 


Lalu, Kiai Abun juga mengungkapkan pengurus harus menjadi mujadid yakni pembaharu. Pengurus Muslimat NU harus inovatif dan dinamis. Kita harus bisa melihat dan membaca perubahan-perubahan. 


"Kita tidak bisa berdiam diri, menutup diri dan hanya pandai menonton saja. Kita harus siap membangun teknik-teknik baru. Kita harus siap untuk memberi kontribusi secara dinamis untuk kemajuan organisasi," tambah kiai Abun. 


Terakhir, kiai Abun menuturkan pengurus harus menjadi munadzim yaitu menjadi organisatoris yang baik artinya siap untuk mengatur organisasi. Menurutnya ketua atau pimpinan ibarat orang tua dalam rumah tangga, terkadang memiliki anak yang baik dan nakal, sebagai orang tua tidak boleh pilih kasih, baik atau nakal, harus tetap sayang kepada anak. 


"Harus kita perbaiki, dididik, didampingi, diawasi  dan kita terus penyantun. Begitupula dalam organisasi, kalau kita tidak begitu, tidak akan jadi pemimpin yang dinamis dan harmonis. Kita harus siap menghadapi segala resiko dengan penuh kesiapan lahir dan batin dalam posisi kita sebagai pengurus.  Mudah-mudahan pengorbaan kita semua, menjadi amal soleh di hadapan Allah Swt," pungkas kiai Abun. 


Pewarta: Riki Baehaki
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru