• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Pidato HUT RI Ke-76 Ketua PWNU Jabar: NU Berdiri untuk Kemerdekaan Indonesia

Pidato HUT RI Ke-76 Ketua PWNU Jabar: NU Berdiri untuk Kemerdekaan Indonesia
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah (Foto: NU Online Jabar/Bagus)
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah (Foto: NU Online Jabar/Bagus)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh 

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Shalawat dan salam mari kita persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Bapak, ibu, dan warga NU Jawa Barat yang saya hormati, saat ini kita memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Kemerdekaan ini adalah hasil jerih payah leluhur kita yang diperjuangkan selama ratusan tahun. Mereka berkorban dari mulai harta, pikiran, waktu, dan bahkan nyawa. 

Oleh karena itu, sepatutnyalah kita mendoakan arwah mereka dan melanjutkan perjuangannya dengan mengisi kemerdekaan ini dengan segala hal yang positif di berbagai bidang.  

Bapak, ibu, dan warga NU Jawa Barat yang saya hormati, perlu diketahui di antara para pejuang yang berusaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah adalah para kiai dan para santri. 

Para kiai dan santri melakukan berbagai cara untuk merebut kemerdekaan, mulai dengan cara mengangkat senjata sampai dengan mendirikan organisasi. Perbedaan cara dengan substansi yang sama, dilakukan karena keadaan terus berubah dan tantangannya pun berbeda. Jika sebelumnya hanya melalui pesantren dan bergerak sendiri-sendiri, para kiai mencoba dengan mendirikan jamiyyah, yang kemudian kita kenal hari ini sebagai Nahdlatul Ulama. 

Dalam catatan sejarah pertumbuhan dan perkembangan NU, sehari sebelum Nahdlatul Ulama berdiri, terjadi dialog antara KH Wahab Chasbullah dengan KH Abdul Halim Leuwimunding Majalengka di Kertopaten, Surabaya Jawa Timur.  

"Apakah organisasi yang akan didirikan para kiai itu memiliki tujuan kemerdekaan?" tanya Kiai Abdul Halim Leuwimunding.

"Iya, umat Islam menuju ke jalan itu. Umat Islam tidak leluasa sebelum negara kita merdeka," jawab Kiai Wahab. 

Apabila diperhatikan, nama Nahdlatul Ulama berarti kebangkitan ulama, sejalan dengan kondisi perjuangan umat Islam saat itu, yakni sedang dalam perjuangan membangkitkan kesadaran nasional.  

NU sebagaimana organisasi yang didirikan berkeinginan menegakkan kembali umat Islam sebagai mayoritas. Meski demikian, pada faktanya, tokoh NU, melalui KH Wahid Hasyim tidak menjadikan mayoritas sebagai sesuatu yang mutlak. Dia rela menghilangkan tujuh kata pada Piagam Jakarta yang dipermasalahkan pada waktu itu. Dan hal inilah yang selalu diperjuangkan NU dalam berbagai situasi.

Untuk membaca tujuan NU demi kemerdekaan Indonesia bisa dengan membaca pergerakan dan pemikiran tokoh-tokoh pendirinya, yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asya’ri, KH Wahab Chasbullah, KH Wahid Hasyim, KH Zainul Arifin, KH Masykur, KH As’ad Syamsul Arifin, KH Idham Chalid, KH Syam’un, KH Zainal Musthafa. Mereka adalah tokoh-tokoh NU diakui negara sebagai pahlawan nasional serta kiai-kiai lain yang berjuang tanpa gelar pahlawan.

Kita hari ini mengenal Hari Santri, peristiwa itu mengacu kepada perjuangan santri dan kiai yang dimulai dengan Resolusi Jihad fi Sabilillah dan Fatwa Jihad fi Sabilillah. Peristiwa itu yang memicu pertempuran 10 November di Surabaya.  

Jauh sebelumnya, Kiai Wahab Hasbullah menggubah lagu Ya Lal Wathon yang saat ini menjadi lagu wajib bagi warga NU. Lagu itu menggunakan bahasa Arab yang berisi kecintaan warga NU kepada tanah airnya. Hubbul wathan minal iman. Tokoh NU dengan tanpa ragu menegaskan bahwa mencintai tanah air sebagai bagian dari iman.

Perjuangan NU mempertahankan negara tidak hanya merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tapi juga mengisi kemerdekaan. Ketika kelompok separatis mengatasnamakan agama, NU turun di garda depan dan hal itu akan berlaku selama NU masih ada karena bagi NU, mencintai agama dan mencintai tanah air berada dalam satu tarikan napas yang sama.

Bapak, ibu, dan warga NU Jawa Barat yang saya hormati, saat ini tantangan kita di masa kemerdekaan ini adalah pandemi Covid-19, wabah yang setahun lebih melanda kita. Dampaknya dirasakan oleh semua pihak. Oleh karena itu, sebagai bagian dari mengisi kemerdekaan, sepatutnya kita menjadi bagian yang memberikan solusi dalam penanganan Covid-19. 

Atas nama PWNU Jawa Barat saya mengucapkan selamat HUT ke-76 Republik Indonesia. Dirgahayu!!!

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq 
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Nasional Terbaru