• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Ngalap Berkah Hadiri Muktamar, Bentuk Mahabah Diri Terhadap Nahdlatul Ulama

Ngalap Berkah Hadiri Muktamar, Bentuk Mahabah Diri Terhadap Nahdlatul Ulama
M. Iqna Syam dan Muktamirin
M. Iqna Syam dan Muktamirin

Oleh: Muhammad Iqna Syam
 

Memasuki bulan Desember ini, saya sebagai warga NU yang bisa disebut NU struktural karena aktif juga di Pengurus Wilayah IPNU Jawa Barat, sangat menantikan waktu dimana bisa berangkat menuju perhelatan besar di tubuh Nahdlatul Ulama yaitu Muktamar NU ke 34 yang dilaksanakan di Provinsi Lampung pada tanggal 22-23 Desember.
 

Ketika mendengar pelaksanaan Muktamar NU ke 34 di Provinsi Lampung, seketika saya mulai menerawang perjalanan yang akan berbeda dan belum pernah saya merasakan menggunakan transportasi kapal laut, H-3 pun saya mulai mencari rombongan yang akan berangkat menuju Muktamar NU, dan Alhamdulillah saya dipinta untuk mendampingi rombongan Kyai dan Habaib dari Ponpes Jagasatru Kota Cirebon. 
 

Setelah mendengar ajakan tersebut saya menyatakan " Siap Kyai/Siap Bib" karena memang budaya Takdzim kami sebagai santri NU adalah "Manut Kyai/Ulama/Habaib", walaupun memang rekan saya di Bandung mengajak juga untuk berangkat bersama menjadi tim asistensi PWNU Jawa Barat.
 

Namun karena memang dirasa cukup tim di Bandung, saya putuskan untuk mengikuti rombongan dari Cirebon yaitu mengawal Kyai dan Habaib yang akan berangkat.
 

Pada malam itu tanggal 20 Desember malam Selasa kami pun berangkat menggunakan mobil pribadi menuju Lampung, pagi hari nya menjelang fajar kami sampai di pelabuhan merak Banten dan langsung menuju lokasi pembukaan menggunakan transportasi Laut.
 

Dalam hati saya bergumam "Alhamdulillah Ya Allah diizinkan untuk mencoba naik kapal laut dengan izin Nya". Mungkin karena memang baru merasakan, hehhe.
 

Ketika sudah di atas kapal laut, saya pun bersama rombongan muktamirin lain yang juga berpapasan dari berbagai daerah di Indonesia salah satu nya yang saya temui di kapal adalah KH. Subhan Ma'mun selaku Rois Syuriyah PCNU Brebes, Gus Faris Buntet, dan banyak lagi, bagi saya ini adalah sebuah keuntungan bisa bertemu dengan para 'alim.
 

Memasuki pukul 10.00 rombongan kapal kami pun sampai di Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung, saya dan rombongan segera bersiap-siap menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Lokasi Pembukaan yang bertempat di Pondok Pesantren Darussaadah Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.
 

Setibanya disekitar lokasi, saya dan rombongan rehat sejenak di penginapan dan mengistirahatkan diri untuk besok nya pada tanggal 22 Desember bisa menyaksikan Pembukaan Muktamar NU ke 34 oleh Presiden RI Jokowi Dodo. Walaupun memang saya bukan peserta inti dalam momentum ini, tapi inilah bentuk mahabbah saya terhadap Nahdlatul Ulama dengan niat hadir walau hanya sekedar ngalap berkah bertemu para Ulama, Kyai, Habaib, dan para sesepuh NU dan itu membuat saya bangga juga bahagia. 
 

Pada esok nya saya dan rombongan hanya bisa menyaksikan Pembukaan Muktamar NU ke 34 melalui virtual dengan membuka channel YouTube TVNU, setelah pembukaan selesai oleh Presiden, saya dan rombongan segera bergegas menuju lokasi Pesantren Darussaadah untuk menyaksikan secara langsung keramaian di lokasi pembukaan dengan bertemu para Kyai, Ulama, bahkan sahabat-sahabat yang hadir di arena pembukaan, jadilah Muktamar NU ini sebagai wadah silaturahmi NU se-Dunia.
 

Banyak yang bisa kita lakukan di lokasi Muktamar, bisa berbelanja oleh-oleh yang banyak disediakan oleh para pedagang diantara nya Kaos, gantungan kunci, jas NU, poster, sampai payung berlogokan Muktamar pun ada di lokasi pembukaan, kita juga bisa saling berkenalan dengan muktamirin lain dari berbagai daerah, selain itu hiburan dan bazar  yang juga disiapkan di Lokasi yang juga jauh dari sekitar Ponpes yaitu di Lapangan Saburai Kota Bandarlampung.
 

Keesokan harinya, saya dan rombongan menuju Kota Bandarlampung untuk menyaksikan beberapa agenda penting Muktamar yang dilaksanakan di beberapa tempat, diantara nya di Kampus Universitas Lampung, Universitas Raden Intan, dan Universitas Malahayati. 
 

Suasana jalanan di Kota Bandarlampung begitu ramai dengan bendera NU, merah putih dan baligho-baligho ucapan selamat atas terlaksananya Muktamar NU, ini menjadi satu kebanggaan saya menjadi warga NU, semangat gotong royong dan syi'ar yang tidak pernah berhenti untuk masyarakat sekitar. 
 

Karena memang kita ini bisa dibilang Romli (rombongan lillahi ta'ala) hehehe, jadi kita bisa berkeliling menikmati suasana Muktamar di berbagai tempat, tetapi kita hanya mengambil waktu malam hari untuk menyaksikan beberapa keputusan penting dalam agenda Muktamar NU ke 34 ini, yaitu pemilihan Rois Aam dan Ketua Tanfidziyah PBNU yang dilaksanakan di Kampus Universitas Lampung, setibanya disana, suasana begitu ramai, seluruh muktamirin tumpah ruah di sekitaran Kampus. 
 

Saya dan rombongan mulai ambil posisi nyaman untuk menyaksikan prosesi pemilihan sambil memesan kopi dan cemilan yang akan menemani kehangatan Muktamar NU ini. Tiba di kampus pukul 22.00, agenda diawali dengan pemilihan Rois Aam yang menghasilkan KH. Miftahul Achyar sebagai Rois Aam terpilih, setelah itu masuk dalam agenda pemilihan Ketua Tanfidziyah PBNU dan sangat menyita waktu panjang karena memang peserta Muktamar atau yang memiliki hak pilih sangatlah banyak, sampai saya merasa ngantuk dan tertidur di halaman kampus sampai terdengar adzan shubuh saya bangun, pemilihan belum selesai juga.
 

Hingga akhirnya pada sekitar pukul 10.00 muncullah keputusan Ketua PBNU terpilih yaitu KH. Yahya Cholil Staquf yang bergandengan dengan Calon lain yaitu KH. Said Aqil Siradj. Dan Alhamdulillah setelah dirasa kegiatan telah selesai dan waktu yang saya lalui selama 4 hari di Lampung sudah cukup, kita memutuskan untuk pulang dengan rute sebagaimana ketika awal pemberangkatan.
 

Akhirnya saya akan menyimpulkan beberapa pengalaman hadirnya di acara Muktamar NU ke 34 ini adalah sebagai bentuk mahabbah terhadap Jam'iyyah NU, juga sebagai ajang silaturahmi dan ngalap berkah kepada para Kyai, Ulama, Habaib dan para tokoh yang hadir.
 

Penulis adalah Bendahara Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat


Editor:

Nasional Terbaru