Lembaga Falakiyah Ikhbarkan Awal Bulan Jumadal Akhirah 1445 H Jatuh Pada Selasa Besok
Senin, 2 Desember 2024 | 08:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan bahwa awal bulan Jumadal Akhirah 1446 H akan dimulai pada Selasa, 3 Desember 2024. Sesuai dengan penanggalan Islam, pergantian hari dimulai saat waktu Magrib, sehingga bulan Jumadal Akhirah resmi dimulai pada Senin malam, 2 Desember 2024.
Hal tersebut disampaikan melalui Pengumuman Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentang Awal Jumadal Akhirah 1446 H dengan Nomor 11/PB.08/A.II.01.13/13/12/2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Ahad (1/12/2024).
Keputusan tersebut didasari hilal yang masih di bawah ufuk di seluruh Indonesia pada Ahad, 29 Rabiul Akhir 1446 H atau bertepatan dengan 1 November 2024 M
"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Jumadal Akhirah 1446 H bertepatan dengan Selasa Wage 3 Desember 2024 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal." tulis pengumuman tersebut. LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini.
LF PBNU juga mengharapkan jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se–Indonesia bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Jumadal Akhirah 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing–masing.
Sebagai informasi, hilal akhir Jumadal Ula 1446 H atau bertepatan dengan Ahad Pahing, 1 Desember 2024 M adalah 0 derajat 14 menit 47 detik dengan elongasi 5 derajat 05 menit 59 detik dan lama hilal di atas ufuk 4 menit 41 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Ahad Pahing 1 Desember 2024 M pukul 13:20:01 WIB.
Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Ketinggian hilal di sana mencapai -0 derajat 47 menit dan elongasi hilal hakiki 4 derajat 442 menit, serta lama hilal di atas ufuk 0 menit.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 19 menit, elongasi hilal hakiki 5 derajat 07 menit, dan lama hilal di atas ufuk 5 menit 06 detik.
Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal masih di bawah 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat.
Terpopuler
1
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
2
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
3
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
MoU Haji 2025 Ditandatangani, Indonesia Akan Berangkatkan 221 Ribu Jamaah
Terkini
Lihat Semua