• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Lantik PMII Kabupaten Bandung, Gus Abe: Pondok Pesantren Adalah Tempat Kembali 

Lantik PMII Kabupaten Bandung, Gus Abe: Pondok Pesantren Adalah Tempat Kembali 
pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/1) (Foto: Istia-NUJO)
pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/1) (Foto: Istia-NUJO)

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri mengatakan bahwa pondok pesantren adalah tempat kembali bagi para kader pergerakan mahasiswa Islam terbesar di Indonesia itu. Menurutnya, bagaimanapun PMII masih membutuhkan sandaran, peran orang tua, dan tempat untuk kembali. 


Gus Abe, sapaan Muhammad Abdullah Sukri juga mengatakan ia tidak pernah membatasi kader PMII untuk bergerak, mengeksplor diri, berkolaborasi, dan berkawan dengan siapa pun dan dimana pun bahkan sampai batas-batas yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain. Akan tetapi, ruh pergerakan PMII dan juga dakwah yang dilakukan semuanya berejawantahkan apa yang para kiai sampaikan dari pondok pesantren.


“Bolehlah salah satu atau dua orang yang kadang saya temukan kader PMII yang mungkin punya perspektif yang berbeda. Masa PMII ngaji terus, ya dalam bentuk atau konteks itu relevan, tapi bagi saya ketika PMII tidak ada kiai, PMII tidak ada yang mengaji dan lain sebagainya, saya kira tidak akan ada ruh dan tidak akan ada tempat kembali,” ujar Gus Abe pada acara pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Kabupaten Bandung, Pondok Pesantren Baitul Arqom Al-Islami, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/1).


“Jadi sekiranya betul tadi disampaikan ketua cabang bahwa ruh keagamaan yang ada di PMII harus sejalan dengan ruh kaderisasi dan gerakan yang ada di PMII,” sambungnya, 


Gus Abe juga mengingatkan bahwa pelantikan bukan sekedar selebrasi, tapi harus betul-betul melihat dan memikirkan kesan dan terobosan apa yang akan dibuat selama satu masa khidmah mendatang agar bisa meninggalkan pesan positif yang selalu diingat pada periode kepengurusan selanjutnya. 


Gus Abe juga mempersilahkan para kadernya untuk melakukan inovasi sesuai dengan kultur, gerakan, dan potensi yang ada, baik di bidang kaderisasi, gerakan, maupun dakwah.


“Saya ketika memimpin komunitas atau organisasi selalu berpikir kira-kira apa yang tidak pernah dilakukan oleh pengurus-pengurus sebelumnya, tapi yang positif tentunya. Apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya, silahkan sahabat-sahabat tentunya yang tau potensi yang ada di Kabupaten Bandung,” ujar Gus Abe.


“Terkadang permasalahan kita itu sebatas mengeluarkan jargon, tetapi tidak ada narasi substantif yang kemudian bisa dikerjakan secara bersama-sama, tentunya tidak bisa sendiri. Jadi tidak hanya selebrasi tapi digali narasi substantifnya sehingga diingat pernah melakukan sesuatu yang berbeda,” pungkasnya.


Pewarta: Istia
Editor: Agung Gumelar 

 


Nasional Terbaru