Komitmen Tangani Kekerasan, PBNU Bentuk Satgas hingga Rumuskan Peta Jalan Penanggulangan di Lembaga Pendidikan
Sabtu, 8 Februari 2025 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen menanggani kasus kekerasan dengan membentuk satuan tugas (satgas) dan merumuskan peta jalan penanggulangan kekerasan di lembaga pendidikan.
“Kekerasan di lingkungan pendidikan, PBNU sangat serius untuk merespon soal ini. Itu menjadi salah satu komitmen PBNU saat ini, untuk penanggulangan kekerasan pendidikan,” ujar Penanggung Jawab Kongres Keluarga Masalahat Nahdlatul Ulama 2025, Alissa Wahid dalam acara Konferensi Pers Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU dan Konferensi Besar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/2/2025) malam melansir laman NU Online..
Alissa menyebutkan bahwa pihaknya menemukan bahwa kasus kekerasan di lingkungan pendidikan salah satunya pesantren semakin tinggi, maka PBNU membentuk satgas untuk menanggani kasus tersebut.
“Kami menemukan kekerasan semakin tinggi, meningkat, karena di NU elemen sangat penting adalah fungsi pendidikan termasuk sekolah NU dna pesantren maka PBNU membentuk satuan tugas untuk penanganan hal ini,” katanya.
Alissa juga menambahkan untuk menanggani kasus tersebut, PBNU telah merumuskan peta jalan penanggulangan kekerasan di lingkungan pendidikan terutama di pesantren.
“Juga merumuskan peta jalan penanggulangan kekerasan di lembaga pendidikan terutama di lingkungan pesantren,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi Rekomendasi Konbes NU 2025, KH Ulil Absar Abdallah. Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa dalam komisinya juga membahas penanganan kasus kekerasan di lingkungan pesantren dengan membentuk satgas.
“PBNU dengan serius membentuk satgas untuk menangani kekerasan termasuk pesantren,” tutur pria yang akrab disapa Gus Ulil.
Gus Ulil mengungkapkan bahwa PBNU akan terus mendorong pemerintah untuk merumuskan grand strategi penanganan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.
“NU mendorong agar pemerintah merumuskan grand strategi dalam menanggulangi kekerasan di sektor pendidikan ini termasuk dari pesantren,” katanya.
Gus Ulil juga menegaskan bahwa PBNU mendukung untuk penanganan dan pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan terutama di pesantren.
“Kami mendukung penuh untuk menangani masalah ini dan kita sendiri sebagai ormas sedang melakukan penanganan yang cukup serius untuk ini,” tegasnya.
Selain itu, Ketua Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah Munas Alim Ulama NU 2025, KH Cholil Nafis dalam komisinya membahas juga kasus kekerasan. Ia menilai, tidak boleh ada kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.
“Di lembaga pendidikan tidak boleh ada kekerasan,” katanya.
KH Cholil Nafis menuturkan bahwa kedisiplinan dalam lingkungan pendidikan akan dibahas lebih lanjut supaya tidak mengarah kepada kekerasan.
“Akan digali lebih lanjut, bagaimana lebih rinci memitigasi ketegasan dalam membentuk disiplin dalam pendidikan,” tandasnya.
Terpopuler
1
Lazuardi Al-Falah Serahkan Zakat, Infaq, dan Sedekah Siswa kepada LAZISNU Kota Depok
2
Kemenag Targetkan BOS dan PIP Santri Rp230 Miliar Cair Sebelum Lebaran
3
Menyoal Legalitas Panitia Zakat Fitrah di Masjid Kampung
4
Kurangi Sampah Lebaran, Ketua LPBINU Jabar Ajak Masyarakat Bijak Kelola Lingkungan
5
Santunan Ramadhan DKM Al Hidayah: 114 Anak Yatim dan Duafa Terima Bantuan
6
Timnas Indonesia Menang 1-0 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
Lihat Semua