• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

KH Usamah Manshur: Agar Terhindar Covid-19, Santri Butuh Suplemen untuk Imunitas

KH Usamah Manshur: Agar Terhindar Covid-19, Santri Butuh Suplemen untuk Imunitas
Katib Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Usamah Manshur
Katib Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Usamah Manshur

Jabar Bandung, NU Online Jabar
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nashuha Cirebon KH Usamah Manshur mengatakan pondok pesantren mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan semampunya. Sebab janji pemerintah akan membantu pesantren agar terhindar dari penularan Covid-19 belum diterima.  

“Saya tidak berhenti mengingatkan santri kalau keluar dari kobong, dari asrama, mau ngaji, cuci tangan. Habis mengaji di masjid, masuk kobong juga harus cuci tangan. Masker juga demikian,” kata Katib Syuriyah PWNU Jawa Barat di ruangannya, kantor PWNU Jawa Barat Jalan Terusan Galunggung No 9, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. 

Namun, ia mengakui untuk social distancing memang agak susah dilakukan pesantren. Di pesantren yang diasuhnya, An-Nashuha terdapat 1.200 santri. Mereka tidur di ruangan yang terdiri dari 15 sampai 20 santri. 

“Itu kelemahannya. Makanya harus ada bantuan untuk membangun imunitas untuk para santri, suplemen jenis apa dan dalam bentuk apa, hanya itu. Karena untuk mereka distancing itu gak bisa,” jelasnya.  

Kedua, lanjutnya, di An-Nashuha melakukan pengetatan tamu yang datang ke pesantren. Kalaupun datang, mereka setidaknya diperiksa terlebih dahulu suhu badannya. Kemudian pengetatan dan bahkan larangan santri keluar masuk pesantren. 

“Itu ketat. Larangan keluar, kalau ada pembinaan di luar ngaji juga tetap diingatkan pakai masker,” katanya. 

Lebih dari itu, sambungnya, pesantren juga memiliki baju APD meskipun jumlahnya sangat terbatas, punya tangki semprotan disinfektan, alat ukur suhu. Sampai saat ini, semuanya dipenuhi sendiri.

“Pesantren sendiri yang menyediakan. Saya beli baju APD dua, beli tangki semprotan dua, di rumah ada dua, empat. Kemudian tempat cuci tangan di pondok putra dan di pondok putri, masker bantuan dari berbagai instansi,” jelasnya.  

Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah agar janji membantu pesantren segera dipenuhi karena kebutuhan untuk protokol kesehatan itu terus berlanjut. 

“Pandemi ni belum usai masih ada dan bukti secara empiris dimana-mana masih banyak orang tertular Covid-19. Jadi saya berharap, mengimbau, mengajak kepada pemerintah bantuan itu karena sudah viral sekali 2,27 triliun itu kan dalam rangka penanganan Covid-19,” jelasnya. “Salah satu yang saya berpikir hari ini karena untuk social distancing itu sulit sekali mereka, maka ya imunitasnya yang harus dibangun,” tutupnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi


Editor:

Nasional Terbaru