• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 28 Juni 2024

Nasional

HAJI 2024

Kesempatan Langka, Tahun Ini Jamaah Haji Dapat Saksikan Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah

Kesempatan Langka, Tahun Ini Jamaah Haji Dapat Saksikan Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah
Ka'bah di Masjidil Haram (Foto: kemenag)
Ka'bah di Masjidil Haram (Foto: kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Pada musim haji tahun ini, para jamaah memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan sebuah fenomena astronomis yang istimewa, yang dikenal dengan Istiwa A'zam. Fenomena ini terjadi dua kali setahun, ketika matahari berada tepat di atas Ka'bah, menciptakan apa yang disebut hari tanpa bayangan (zero shadow).


Fenomena ini terjadi karena pergerakan tahunan matahari yang berpindah sejauh 23,5 derajat ke utara dari Maret hingga September, dan 23,5 derajat ke selatan selama bulan-bulan lainnya. Dengan Ka'bah yang terletak pada 21° 25' lintang utara, matahari pada waktu tertentu akan berada tepat di atasnya.


Selama Istiwa A'zam, nilai azimut matahari akan sama dengan nilai azimut lintang geografis tempat tersebut, sehingga menyebabkan bayangan benda-benda yang tegak lurus dengan matahari hilang. Artinya, bayangan benda tersebut akan menumpuk dengan benda itu sendiri, seolah-olah tidak ada bayangan.


Setiap lokasi di dunia akan mengalami fenomena zero shadow pada waktu yang berbeda-beda, tergantung pada letak geografisnya. Menurut Arabnews, matahari akan berada di atas Ka'bah pada 28 Mei pukul 12.18 waktu Makkah dan pada 16 Juli pukul 12.27 waktu Makkah setiap tahunnya. Pada tahun kabisat, peristiwa ini akan bergeser menjadi 27 Mei dan 15 Juli.


Bagi para jamaah haji, menyaksikan Istiwa A'zam adalah pengalaman yang tidak hanya mengesankan secara spiritual tetapi juga menambah kekaguman terhadap fenomena alam yang jarang terjadi.


Melansir laman resmi Kemenag, Pada 28 Mei 2024, jamaah haji Indonesia sebagian sudah berada di Makkah, baik yang tiba melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, maupun dari King Abdul Aziz International Airport (KAAIA), Jeddah. Sebab, jamaah haji dari Madinah akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada 20 Mei 2024. Sementara jamaah haji gelombang kedua mulai berangkat dari Indonesia ke Jeddah pada 24 Mei 2024.


Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kemenag RI, Adib mengatakan, berdasarkan tinjauan imu falak, fenomena ini juga disebut Rashdul Kiblat, yaitu bayang-bayang benda waktu itu adalah bayang-bayang kiblat.


"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Qiblat akan terjadi pada Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024 bertepatan 18 dan 19 Zulkaidah 1445 H pada jam 16:18 WIB atau 17:18 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," ujar Adib di Jakarta, 15 Mei 2024.


Ditjen Bimas Islam Kemenag mengimbau umat muslim di Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024 seiring terjadinya peristiwa istiwa a’zam atau rashdul kiblat tersebut.


Adib mengatakan, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, di antaranya menggunakan kompas, theodolite, serta fenomena Istiwa A'zam. “Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat,” kata Adib.


Menurut Adib, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat masyarakat akan melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat. Pertama, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul. Kedua, ermukaan dasar harus datar dan rata, dan ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
 


Nasional Terbaru