• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Indonesia Dapat Tambahan 20 Ribu Kuota Haji, Menag: Harus Disiapkan Lebih Baik

Indonesia Dapat Tambahan 20 Ribu Kuota Haji, Menag: Harus Disiapkan Lebih Baik
Menurut Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Foto: kemenag.go.id)
Menurut Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Foto: kemenag.go.id)

Bandung, NU Online Jabar
Presiden Joko Widodo kembali ke Tanah Air dengan kabar gembira setelah kunjungannya ke Arab Saudi. Dalam pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Salman, Presiden Widodo berhasil mendapatkan tambahan kuota haji untuk tahun 1445 H/2024 M sebanyak 20 ribu jamaah.


Menurut Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, tambahan kuota ini bukan hanya berita menggembirakan tetapi juga menjadi sebuah tantangan. "Kita bersyukur Presiden menyampaikan secara khusus, Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pangeran Muhammad bin Salman, minimal 20 ribu. Ini kebahagiaan sekaligus tantangan," ujar Menag Yaqut seperti dilansir NU Online pada Rabu (25/10/23).


Menag Yaqut menyoroti bahwa tambahan kuota ini akan mengurangi antrean, memberikan kabar baik bagi jamaah. Namun, dia juga mengingatkan bahwa tantangan baru muncul, terutama dalam persiapan yang lebih matang. "Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jamaah, kalau ada tambahan 20 ribu," tandasnya.


Menyikapi perubahan regulasi oleh pihak Saudi, Menag menyatakan perlunya persiapan lebih baik. "Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya," lanjutnya.


Gus Men, sapaan akrab Menag, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk menyiapkan langkah-langkah terkait penambahan kuota haji agar distribusinya dapat dilakukan secara adil. "Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jamaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas," tambahnya.


Skema Baru untuk Kesehatan Jamaah
Kementerian Agama juga akan mengenalkan skema baru terkait syarat istitha'ah kesehatan. Menag Yaqut telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik dalam menjaga kesehatan para jemaah haji.


"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan," ungkap Gus Men. Nantinya, jamaah akan menjalani dua kali pemeriksaan kesehatan. Tujuannya adalah agar jamaah mengetahui kondisi kesehatannya dengan lebih dini dan memiliki waktu untuk melakukan pemulihan.


"Pemeriksaan kesehatan dimulai awal November untuk screening jamaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jamaah yang memiliki penyakit tertentu, ada waktu untuk memulihkan," papar Menag Yaqut.


Menag juga menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali. Jamaah yang kondisinya kurang sehat akan direkomendasikan untuk menjalani proses pemulihan. "Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini upaya agar kasus jamaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan," tandasnya.


Sebagai upaya untuk menyusun skema tersebut, Kementerian Agama akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta pada tanggal 23-25 Oktober 2023. Mudzakarah ini melibatkan perwakilan dari organisasi keagamaan dan praktisi kesehatan untuk membahas berbagai aspek terkait syarat istitha'ah kesehatan.
 


Nasional Terbaru