Gus Yaqut Tegaskan Kader Ansor Pelanjut Tongkat Estafet Kepemimpinan NU

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, dengan tegas menegaskan bahwa kader Ansor merupakan pelanjut tongkat estafet kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU). 

Dalam sambutannya pada Pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024), Gus Yaqut menyatakan, "Gerakan Pemuda Ansor ini elemen genetik NU. Komitmen GP Ansor penerus kepemimpinan NU masa depan,” tegasnya

Kongres ini mengangkat tema "GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan," mencerminkan peran Ansor sebagai bagian integral dari Nahdlatul Ulama. Gus Yaqut juga menegaskan bahwa pelaksanaan kongres ini berlangsung pada tanggal 2 bulan 2 tahun 2024 di atas kapal laut

Kapal laut berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah. Gus Yaqut menjelaskan bahwa konsep ini dipilih untuk mengingat lokasi geografis Indonesia yang diapit Benua Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Pasifik. Hal ini menunjukkan posisi geostrategis Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Filosofi pelaksanaan kongres di atas kapal laut tidak hanya bersifat praktis, tetapi juga mencerminkan persatuan dan tujuan bersama. 

"Satu tujuan kami, berlayar dalam satu kapal kongres, merasakan ombak yang sama. Kader Ansor tidak akan lompat dari kapal besar Ansor. Sebuah simbolisme bahwa GP Ansor bergerak bersatu untuk mewujudkan masa depan NU sekaligus NU sebagai penerus bangsa,” ujarnya

Kongres XVI Ansor dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dengan tabuhan rebana. Ia didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariyotedjo, dan Kepala Staf Kepresiden Moeldoko. 

Hadir juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari,   dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.