• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Muktamar Lampung

Gelar Konferensi Pers, Ketua Panitia Ungkap Detil Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 

Gelar Konferensi Pers, Ketua Panitia Ungkap Detil Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 
Gelar Konferensi Pers, Ketua Panitia Ungkap Detil Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 . (Foto: YT TVNU).
Gelar Konferensi Pers, Ketua Panitia Ungkap Detil Pelaksanaan Muktamar NU ke-34 . (Foto: YT TVNU).

Jakarta, NU Online Jabar
Ketua Panitia Muktamar Ke-34 NU, KH Imam Aziz mengungkapkan, kegiatan yang akan diselenggarakan pada 22-25 Desember 2021 di Lampung mengangkat tema “100 tahun NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Membangun Peradaban Dunia”. Menurutnya, Kemandirian Nahdliyin dan warga bangsa secara umum di bidang ekonomi menjadi salah satu hal yang harus diberi perhatian khusus.

“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus refleksikan untuk ke depan,” ungkap Imam Aziz saat menggelar Konferensi pers secara virtual via Zoom dan streaming melalui Youtube TVNU, Kamis (11/11).

Kiai Imam juga menjelaskan, kemandirian warga NU di bidang ekonomi secara umum, belum sampai pada cita-cita yang diharapkan.

“Dalam teori makro-ekonomi, kemandirian itu akan berbasis pada beberapa hal. Pertama, pengetahuan dan intelektual. Ini lebih kepada pengembangan sumber daya manusia. Saya kira, kita harus rendah hati mengakui bahwa kita belum sampai pada taraf pengetahuan yang cukup untuk dijadikan sebagai landasan,” tambahnya.

Kedua, basis yang harus dikembangkan NU untuk mencapai kemandirian adalah soal teknologi, khususnya teknologi informasi. “Kita juga masih ketinggalan di situ. Harus direfleksikan, meskipun sekarang sudah mulai banyak, tetapi kan kalau dibandingkan tetangga,” terang Imam Aziz.

Ketiga, Imam Aziz menekankan bahwa sebagian besar warga NU yang kehidupannya berbasis pada pertanian harus lebih dieksplorasi. Hal ini masih harus diperjuangkan untuk meningkatkan kualitas dan jumlahnya. Tanah garapan, teknologi pertanian yang bagus, dan jejaring ekspor-impor yang baik hingga kini juga harus ditingkatkan dengan baik oleh warga NU.

“Kita harus melihat ke belakang dan ke depan. Kadang kita lupa bahwa negara kita sangat kaya dari sisi agraria, tetapi kita juga sangat miskin dari segi produk-produk agraria. Kita juga kaya dengan laut, tetapi kita juga miskin dengan produk-produk laut. Itu akan menjadi agenda besar NU ke depan,” terangnya. 

Selain itu, Kiai Imam juga memaparkan, perihal teknis kegiatan, dirinya menjelaskan bahwa Muktamar Ke-34 kali ini akan dilaksanakan di empat tempat. Basis penyelenggaraan Muktamar ini di Pondok Pesantren Darussa’adah, meliputi pembukaan dan pleno. Sementara acara lain, seperti sidang komisi dilaksanakan di UIN Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati.

Kiai yang juga sebagai Ketua PBNU tersebut juga menegaskan komitmenya untuk menjaga protokol kesehatan. Hal ini diseriusi dengan pengurangan jumlah peserta dari tujuh orang dari setiap perwakilan wilayah, cabang, dan cabang istimewa, menjadi tiga orang.

Pembagian acara ke empat tempat merupakan bagian dari untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Ini sebagai gambaran bahwa muktamar ini akan mematuhi prokes dan tentu saja kita menunggu jawaban permohonan panitia dari Satgas Covid-19 nasional maupun tingkat daerah,” tandasnya.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru