• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Fatayat

Fatayat NU Jabar Bersinergi dengan PP Muhammadiyah Garap Program JISRA

Fatayat NU Jabar Bersinergi dengan PP Muhammadiyah Garap Program JISRA
KH Aceng Amrullah mewakili PWNU membuka kegiatan Capacity Building PW Fatayat NU Jabar di Garut, 27-12-2021. (Foto: PW Fatayat)
KH Aceng Amrullah mewakili PWNU membuka kegiatan Capacity Building PW Fatayat NU Jabar di Garut, 27-12-2021. (Foto: PW Fatayat)

Garut, NU Online Jabar
Menjelang penutup tahun 2021 PW Fatayat NU Jawa Barat melaksanakan sejumlah kegiatan dalam program JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action). Setelah menyusun pedoman dan modul dakwah Daiyah Mahmudah untuk Toleransi dan Persaudaraan dan dilanjutkan dengan pelaksanaan TOT Daiyah untuk ujicoba modul tersebut sejak Oktober, pada tanggal 27-28 Desember 2021, dilaksanakan program capacity building, berupa Training Program Design dan Implementasinya, dan Training Monitoring, Evaluation and Learning yang bertempat di sebuah hotel di Garut. 

 

Kegiatan ini merupakan program peningkatan kapasitas pelaksana organisasi yang melibatkan seluruh pengurus PW Fatayat NU Jawa Barat. 

 


“Dengan kegiatan ini, Fatayat NU Jabar diharapkan memiliki SDM yang semakin profesional dan mampu mengelola program-program dengan lebih baik,” ujar Ketua PW Fatayat Hirni Kifa Hazefa. 

 

Pada kegiatan ini hadir sejumlah pakar dan praktisi, di antaranya Rully Divine Hutapea (Country Coordinator JISRA Indonesia), Hening Parlan  (Program Advisor JISRA Muhammadiyah), Triningsih (Finance Manager JISRA Muhammadiyah), A.D. Eridani (Senior Program Officer Partnership and Membership INFID), Rizki Susanto, CBC (Automatic Skill Analysis/ASA), Hirni Kifa Hazefa (Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat/Founder  Bisa Bicara Training and Coaching), dan Affi Endah Navilah (Ketua I, Bidang Organisasi PW Fatayat NU Jawa Barat).

 

Pada pembukaan acara, hadir pula KH Aceng Amrullah, mewakili Ketua PWNU Jabar. Pada kesempatan itu, Kiai Aceng berpesan agar Fatayat NU terus mengasah keterampilan dan pengetahuannya untuk menghadapi era Metaverse, ketika  moral menjadi landasan utama. 

 

“Kegiatan capacity building ini sangat baik karena akan meningkatkan kemampuan dan daya saing kader-kader Fatayat dalam menghadapi tantangan global,” papar Kiai Aceng. 

 

Dalam Program JISRA terdapat empat konsorsium internasional, yaitu Mensen Met een Missie yang bermarkas di Belanda, Faith to Action Network di Nairobi Kenya, TEARFUND dan Search for Commonground yang berkantor di Belanda dan di Inggris. Di Indonesia sendiri terdapat sepuluh lembaga yang bergabung di konsortium JISRA, termasuk di dalamnya Fatayat NU Jabar dan PP Muhammadiyah.

 

Dalam kesempatan ini, Fatayat NU Jawa Barat dengan PP Muhammadiyah melalui bekerjasama menggarap program JISRA. JISRA adalah konsorsium antaragama, termasuk Katolik, Islam, Protestan, penghayat dan lain-lain, yang mempromosikan Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB). Program ini terdapat di tujuh negara, yakni Ethiopia, Indonesia, Irak, Kenya, Mali, Nigeria,dan Uganda. 

 

“Program ini bermitra dengan berbagai tokoh dan pemeluk agama sebagai agen perubahan, untuk memperkuat ruang-ruang sipil dalam menghadapi berbagai persoalan keagamaan dalam konteksnya yang luas,” kata Neneng Yanti, pelaksana program JISRA dari PW Fatayat NU Jabar. “Tujuan utama dari program ini adalah memperkuat ruang-ruang sipil, melakukan advokasi dan mempengaruhi kebijakan dalam berbagai level untuk turut menciptakan kehidupan keagamaan yang lebih harmonis,” lanjutnya.

 

Dalam program ini, Fatayat NU Jawa Barat dan PP Muhammadiyah berada dalam satu konsorsium dengan Faith to Action Netwrok. Dengan demikian, kedua organisasi ini akan terus bekerjasama selama kurang lebih lima tahun dalam menyuarakan isu-isu toleransi beragama, khususnya melalui suara perempuan dan anak muda, yang seringkali kurang didengar dan termarginalkan.

Pewarta: PW Fatayat NU Jabar
 


Editor:

Nasional Terbaru