• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Kuluwung

Dunia Itu Fatamorgana, Kecuali Suara Hujan dan Doa Malam Bulan Oktober

Dunia Itu Fatamorgana, Kecuali Suara Hujan dan Doa Malam Bulan Oktober
(Ilustrasi/Ilustrasi ilmatahari)
(Ilustrasi/Ilustrasi ilmatahari)

Oleh Nasihin

Dingin menyisakan genangan air hujan di halaman buku dan ingatan. Langit seperti payung malam bergantung di dahan-dahan gedung tak berkaca, rintik bermunajat di sela jendela bulan oktober.

 

Malam-malam berlalu menembus peristiwa, cerita menguap fatamorgana, gembira dibatasi duka, sedih dibatasi tawa. Ruang diheningkan cipta, catatan disampul depan bulan oktober.

 

Kita terlalu sering dibuai keramaian, sorak-sorai, tepuk tangan dan berbagai riuh kabar berita. Terlena, hingga tak mengenal diri sendiri dari apa dan siapa. Kita kalah dari putaran burung malam dan detik jam.

 

Oktober, meniti tiap jengkal lantunan Dalail, kabar gembira di sebrang ribuan kilometer, negeri dengan syair-syair yang indah, tempat lahirnya ayat-ayat suci penenang hati.

 

Malam Rabiul awal, cuaca teduh, angin berdesir membawa kalam-kalam kehidupan. Dan kisah itu terbawa di layar kapal para musafir, ajaran itu menembus ruang dan waktu menembus tabir gelap.

 

Hari ini, catatan itu tertinggal di batu nisan dan kertas tua tanpa syakal. Mengingatkan kembali bahwa layar kapal memutar haluan, tirai-tirai kembali akan hitam.

 

Bumi terlalu lama menanggung duka, langit menyempit di cerobong doa, laut bergeser tanpa muara, awan terdesak ke pinggir catatan.

Kita masih bisa membuka kembali harapan itu, di malam bulan oktober.

 

Perahu kertas melaju pelan, tersangkut di pinggiran lamunan dan tangan pengharapan. Kadang menepi di tepian sungai yang menyempit, menyaksikan tiap kisah anak manusia, sebelum bertemu di muara dan menatap luasnya samudra.

 

Penulis adalah Pengurus Lesbumi PWNU Jabar


Kuluwung Terbaru